Page 120 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 20 OKTOBER 2020
P. 120
Judul Pemulihan Berbasis Kemandirian
Nama Media harianbhirawa.co.id
Newstrend Omnibus Law
Halaman/URL https://www.harianbhirawa.co.id/pemulihan-berbasis-kemandirian/
Jurnalis Helmi Supriyatno
Tanggal 2020-10-19 17:59:00
Ukuran 0
Warna Warna
AD Value Rp 7.500.000
News Value Rp 22.500.000
Kategori Dirjen PHI & Jamsos
Layanan Korporasi
Sentimen Positif
Ringkasan
Menurut data yang dirilis Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker), per 20 April 2020, sudah
ada 2.084593 pekerja yang dirumahkan dan diputus hubungan kerjanya akibat Pandemi Covid-
19. Angka sebanayak itu berasal dari 116.370 perusahaan. Rinciannya, ada 1.304.777 pekerja
dari sektor formal yang dirumahkan oleh 43.690 perusahaan. Sementara itu, pekerja formal
terkena PHK jumlahnya mencapai 241.431 yang berasal dari 41.236 perusahaan. Dampak lebih
parah dialami sektor informal. Kemenaker mempublikasikan data 538.385 orang yang kehilangan
sumber pemasukannya dari 31.444 perusahaan atau UMKM.
PEMULIHAN BERBASIS KEMANDIRIAN
Oleh : Abdul Hamid Peneliti Kebijakan Publik Menurut data yang dirilis Kementerian
Ketenagakerjaan (Kemenaker), per 20 April 2020, sudah ada 2.084593 pekerja yang dirumahkan
dan diputus hubungan kerjanya akibat Pandemi Covid-19. Angka sebanayak itu berasal dari
116.370 perusahaan. Rinciannya, ada 1.304.777 pekerja dari sektor formal yang dirumahkan
oleh 43.690 perusahaan. Sementara itu, pekerja formal terkena PHK jumlahnya mencapai
241.431 yang berasal dari 41.236 perusahaan. Dampak lebih parah dialami sektor informal.
Kemenaker mempublikasikan data 538.385 orang yang kehilangan sumber pemasukannya dari
31.444 perusahaan atau UMKM.
Data ini mengalami peningkatan per 31 Juli. Masih mengacu pada sumber data yang sama,
disebutkan bahwa korban PHK sudah mencapai total 3,5 juta pekerja formal maupun informal.
Inilah salah satu efek domino yang paling nyata sejak terjadinya pandemi Covid-19, terhitung
sejak diberlakukannya berbagai kebijakan pemutusan rantai penularan virus yang sudah
menyebar ke lebih dari 200 nergara itu, mulai dari penerapan social distancing hingga
Pembatasan Sosial Beskala Besar. Gelombang besar PHK yang diawali dari terhentinya kegiatan
usaha dan rendahnya kemampuan bertahan pengusaha. Hasil survei mencatat 39,4 persen
usaha terhenti, dan 57,1 persen usaha mengalami penurunan produksi. Kemampuan bertahan
dunia usaha juga mengalami keterbatasan. Sebanyak 41% pengusaha hanya dapat bertahan
kurang dari tiga bulan. Sebanyak 24% pengusaha mampu bertahan selama 3-6 bulan, 11%
mampu bertahan selama 6-12 bulan ke depan, dan 24% mampu bertahan lebih dari 12 bulan.
Sementara dampak Covid 19 pada usaha mandiri membuat usaha menjadi terhenti dan sebagian
119