Page 28 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 20 OKTOBER 2020
P. 28

"Dari  60  jenis,  kini  berubah  menjadi  64  jenis,  yang  menjadi  acuan  KHL  2020  dan  dijadikan
              sebagai salah satu formula penentuan upah pada 2021. Ada KHL yang bertambah, berubah, dan
              ada  yang  diperbaiki.  Di  antaranya  penambahan  televisi,  pulsa  dan  lainnya,"  ucap  Direktur
              Pengupahan  Kementerian  Ketenagakerjaan  (Kemenaker)  Dinar  Titus  Jogaswitani  dalam
              pernyataan resmi yang diterima, Senin (19/10).



              4 KOMPONEN HIDUP LAYAK MASUK PERHITUNGAN UPAH MINIMUM

              Pemerintah akan menambahkan empat jenis komponen Kebutuhan Hidup Layak (KHL) dari 60
              menjadi 64 jenis dalam penetapan upah minimum pada 2021. Hal ini dilakukan berdasarkan
              Peraturan Menteri Ketenagakerjaan (Permenaker) Nomor 18 Tahun 2020 tentang Perubahan
              Atas Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 21 Tahun 2016 tentang KHL.

              "Dari  60  jenis,  kini  berubah  menjadi  64  jenis,  yang  menjadi  acuan  KHL  2020  dan  dijadikan
              sebagai salah satu formula penentuan upah pada 2021. Ada KHL yang bertambah, berubah, dan
              ada  yang  diperbaiki.  Di  antaranya  penambahan  televisi,  pulsa  dan  lainnya,"  ucap  Direktur
              Pengupahan  Kementerian  Ketenagakerjaan  (Kemenaker)  Dinar  Titus  Jogaswitani  dalam
              pernyataan resmi yang diterima, Senin (19/10).

              Ia mengatakan, pihaknya melakukan dialog dengan Dewan Pengupahan Nasional (Depa-nas)
              untuk menginformasikan atau menyosialisasikan hasil peninjauan komponen dan jenis KHL yang
              diamanahkan oleh PP Pengupahan, yakni setiap komponen dan KHL harus ditinjau kembali.

              "Kenapa setiap lima tahun sekali? Karena pola konsumsi masyarakat setiap lima tahun sekali
              dirubah. Misalnya, apakah kebutuhan beras, gula atau baju tetap sama atau turun lima tahun
              lalu dengan sekarang," ujar Dinar.

              Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Dirjen Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial
              Tenaga  Kerja  (PHI  &  Jamsos)  Kemenaker  Haiyani  Rumondang  mengatakan,  pihaknya
              mendengarkan  aspirasi  seluruh  pihak  mengenai  formulasi  dan  rekomendasi  kebijakan
              pengupahan di masa pandemi Covid-19.

              Ia mengatakan, karena pandemi Covid-19 menyebabkan perlambatan ekonomi hampir seluruh
              sektor,  maka  perubahan  komponen  dan  jenis  Kebutuhan  Hidup  Layak  (KHL)  yang  telah
              ditetapkan,  dalam  pelaksanaan  hendaknya  memperhatikan  perlindungan  pekerja/buruh  dan
              kelangsungan berusaha.

              "Masa peninjauan KHL saat ini berbarengan dengan pandemi Covid-19 dan berdampak terhadap
              ekonomi, bukanlah kondisi yang diinginkan oleh semua pihak. Namun, dalam kondisi saat ini,
              pemerintah masih terus mendengar seluruh pihak terkait formulasi kebijakan pengupahan yang
              terbaik di masa pandemi Covid-19," ujar dia.

              Haiyani  mengatakan,  dari  sudut  pekerja  atau  buruh,  kondisi  pandemi  Covid-19  berdampak
              terhadap  penurunan  penghasilan  yang  diterima,  sehingga  mengakibatkan  kesulitan  dalam
              memenuhi kebutuhan hidup pekerja/buruh dan keluarganya. Pandemi Covid-19 juga berdampak
              bagi pengusaha yang mengalami kesulitan karena permintaan menurun dan terbatasnya bahan
              baku sehingga berdampak pada kelangsungan usahanya.
              "Karena itu, diperlukan pemahaman seluruh pihak terhadap kondisi yang terjadi agar terjalinnya
              sinergitas seluruh pihak sehingga kita dapat melewati masa sulit ini (pandemi Covid-19) dengan
              baik," ucap Haiyani.

              Adapun  Pasal  43  Peraturan  Pemerintah  RI  Nomor  78  Tahun  2015  tentang  Pengupahan  (PP
              Pengupahan) mengamanatkan peninjauan komponen dan jenis KHL dalam jangka waktu lima

                                                           27
   23   24   25   26   27   28   29   30   31   32   33