Page 48 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 20 OKTOBER 2020
P. 48

Adapun fokus dari tema itu adalah pemulihan industri, pariwisata, dan investasi, reformasi sistem
              kesehatan nasional, reformasi sistem jaring pengaman sosial, dan reformasi sistem ketahanan
              bencana.

              Secara  nasional  program  padat  karya  atau  cash  for  work  dipercayakan  kepada  Kementerian
              Pekerjaan  Umum  dan  Perumahan  Rakyat  (PUPR).  Melalui  Kementerian  PUPR,  pemerintah
              mengalokasikan anggaran Rp 11,3 triliun dengan target penyerapan tenaga kerja 614.480 orang
              di 34 provinsi di seluruh Indonesia.

              Kementerian PUPR pun menindaklanjuti amanat tersebut dengan menerapkan padat karya ke
              dalam tujuh program, yaitu Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi (P3TGAI),
              Pemeliharaan  Rutin  Jalan  &  Jembatan,  Pengembangan  Infrastruktur  Sosial  Ekonomi  Wilayah
              (PISEW), Program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku), Tempat Pengelolaan Sampah Reduce, Reuse,
              Recycle  (TPS  3R),  Penyediaan  Air  Minum  dan  Sanitasi  Berbasis  Masyarakat  (Pamsimas)  dan
              Sanitasi Berbasis Masyarakat (Sanimas), Pembangunan Baru dan Peningkatan Kualitas Rumah
              Swadaya.

              Selain  diamanatkan  untuk  pembangunan  secara  nasional,  Presiden  Jokowi  juga
              menginstruksikan  pemerintah  daerah  untuk  mengalokasikan  APBD  yang  diprioritaskan  untuk
              program padat karya sebagai langkah pemulihan ekonomi. Selain itu, program padat karya juga
              menjadi langkah untuk percepatan pembangunan di tingkat desa.

              Jawa Tengah  Kondisi perekonomian di Jawa Tengah pada kuartal II mengalami kontraksi  -
              5,94%,  lebih  tinggi  dari  kontraksi  perekonomian  nasional.  Tentu  arah  pembangunan  Jawa
              Tengah    pada    2021   selain   memperhatikan     isu   strategis   secara   nasional  juga
              mengimplementasikan  instruksi  Presiden.  Karena  itu,  pembangunan  Jawa  Tengah  2021
              diarahkan  dengan  tema  besar  "Percepatan  Pemulihan  Perekonomian  dan  Kesejahteraan
              Masyarakat Didukung Penguatan Daya Saing SDM".

              Adapun prioritasnya adalah peningkatan pertumbuhan dan ketahanan ekonomi daerah dengan
              memperhatikan  keberlanjutan  lingkungan  hidup,  percepatan  pengurangan  angka  kemiskinan
              dan pengangguran, pemulihan dan peningkatan kualitas hidup dan kapasitas SDM menuju SDM
              berdaya saing, penguatan ketahanan bencana, dan pemantapan tata kelola pemerintahan dan
              kondisivitas wilayah serta peningkatan kapasitas dan ketahanan fiskal daerah.

              Dengan langkah tersebut tergambar jelas bahwa pemulihan ekonomi menjadi prioritas. Dalam
              Rancangan APBD 2021, Pemprov Jateng menggulirkan bantuan keuangan Rp 2,23 triliun untuk
              35  kabupaten/kota  dan  7.809  desa.  Dana  tersebut  sebagian  diberikan  untuk  mengungkit
              perekonomian di wilayah pelosok melalui skema padat karya. Padat karya di Jawa Tengah selain
              dari  program  bantuan  keuangan  juga  ada  program  pembangunan  Rumah  Tidak  Layak  Huni
              (RTLH) sebesar Rp 8.185.540.000 dialokasikan untuk 11.292 unit di.

              Selain itu, juga terdapat beberapa program lain seperti subsidi bunga koperasi Rp 1 miliar di
              Dinas Koperasi dan UMK, pemberian stimulus untuk memperbaiki sanitasi, dan program lain yang
              bersentuhan langsung dengan kebutuhan masyarakat.

              Hal lain yang perlu diperhatikan di Jawa Tengah, terdapat 362 perusahaan dan 76.202 tenaga
              kerja terdampak pandemi. Karena itu, program stimulus terhadap pekerja yang dirumahkan atau
              di-  PHK  harus  menjadi  prioritas,  pemprov  dan  pemkab/pemkot.  Karena  itu,  seluruh
              pemkab/pemkot dalam kebijakan pembangunan 2021 juga harus berbasis padat karya sesuai
              dengan kewenangan dan karakteristik daerah masing-masing. Selain itu, prioritas lainnya dalam
              APBD 2021 adalah mengurangi belanja barang/jasa yang bersifat fisik sehingga program padat
              karya  diharapkan  dapat  menyentuh  dan  memenuhi  kebutuhan  masyarakat  di  seluruhh  Jawa
              Tengah. (40)  --  Dr Alwin Basri  ,  anggota Fraksi PDIP, Ketua Komisi D DPRD Provinsi Jawa
              Tengah.

                                                           47
   43   44   45   46   47   48   49   50   51   52   53