Page 11 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 9 APRIL 2021
P. 11
Judul Masih Tertekan, Pengusaha Tekstil Minta THR 2021 Dicicil Lagi
Nama Media detik.com
Newstrend Aturan THR 2021
Halaman/URL https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/5525667/masih-
tertekan-pengusaha-tekstil-minta-thr-2021-dicicil-lagi
Jurnalis Hendra Kusuma
Tanggal 2021-04-09 06:20:00
Ukuran 0
Warna Warna
AD Value Rp 17.500.000
News Value Rp 52.500.000
Kategori Ditjen PHI & Jamsos
Layanan Korporasi
Sentimen Positif
Narasumber
negative - Hariyadi Sukamdani (Ketua APINDO) Karena mereka ini termasuk sektor yang kemarin
waktu kami konfirmasi mereka meminta untuk pembayaran THR dicicil seperti tahun lalu
negative - Hariyadi Sukamdani (Ketua APINDO) Tapi mereka (pengusaha tekstil dan produk
tekstil) masih punya optimisme di kuartal II atau semester II nanti mudah-mudahan lebih baik.
Tapi untuk THR mereka masih alami kesulitan
positive - Susiwijono Moegiarso (Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian)
Pemerintah mewajibkan teman-teman dari perusahaan, dunia usaha swasta untuk
membayarkan secara penuh THR untuk karyawannya di Ramadhan tahun ini
Ringkasan
Para pengusaha tekstil dan produk tekstil (TPT) masih tertekan pandemi COVID-19. Berdasarkan
riset Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), pengusaha di sektor tersebut minta pembayaran
tunjangan hari raya (THR) dicicil. Hal tersebut sama seperti tahun 2020. Pada Januari 2021,
Apindo melakukan riset terhadap 600 anggotanya. Hasilnya sekitar 200 pengusaha atau
sepertinya tercatat sudah tidak bisa mempertahankan bisnisnya. Lalu 60% sulit membayar cicilan
utang perbankan, dan 44% omzetnya turun lebih dari 50%.
MASIH TERTEKAN, PENGUSAHA TEKSTIL MINTA THR 2021 DICICIL LAGI
Para pengusaha tekstil dan produk tekstil (TPT) masih tertekan pandemi COVID-19. Berdasarkan
riset Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), pengusaha di sektor tersebut minta pembayaran
tunjangan hari raya (THR) dicicil. Hal tersebut sama seperti tahun 2020.
Pada Januari 2021, Apindo melakukan riset terhadap 600 anggotanya. Hasilnya sekitar 200
pengusaha atau sepertinya tercatat sudah tidak bisa mempertahankan bisnisnya. Lalu 60% sulit
membayar cicilan utang perbankan, dan 44% omzetnya turun lebih dari 50%.
10