Page 9 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 9 APRIL 2021
P. 9

Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah dalam rapat kerja bersama Komisi IX DPR RI di Jakarta,
              Rabu (7/5/2021), dikutip Antara. Menurut Ida, batas perhitungan upah yang dapat memperoleh
              bantuan tersebut mencapai Rp5 juta.

              Sekretaris  Jenderal  Kemenaker,  Anwar  Sanusi,  menjelaskan,  dengan  batas  upah  Rp5  juta
              tersebut,  manfaat  yang  akan  diterima  peserta  JKP  jika  ter-PHK  mencapai  Rp2,25  juta  (dari
              pemotongan 45 persen) yang akan diberikan setiap bulannya untuk tiga bulan pertama.

              Kemudian untuk tiga bulan kedua, kata Anwar, akan diberikan per bulannya sebesar Rp1,25 juta.
              Secara  keseluruhan,  pekerja  korban  PHK  ini  bisa  mendapat  bantuan  mencapai  Rp10,5  juta
              selama 6 bulan.

              "Akan tetapi, bila sebelum 6 bulan sudah mendapat pekerjaan kembali, maka manfaat akan
              berhenti.  Pekerja  yang  sudah  mendapatkan  pekerjaan  harus  melapor,"  kata  Anwar  kepada
              Lokadata.id, Kamis (8/5).

              Anwar mengatakan, batas upah Rp5 juta ini ditetapkan atas pertimbangan pendapatan tidak
              kena pajak (PTKP). Penetapan batas upah pun akan dievaluasi setiap 2 tahun. "Bagi pekerja
              yang upahnya di atas Rp5 juta, maka perhitungan iuran yang dibayar oleh pemerintah sebatas
              Rp5 juta," katanya.

              Sebagai perbandingan, jika dihitung berdasarkan upah minimum provinsi (UMP), pekerja di DKI
              Jakarta yang terkena PHK bisa memperoleh bantuan uang tunai JKP sebesar Rp1,98 juta untuk
              3 bulan pertama setiap bulannya dan Rp1,1 juta untuk tiga bulan kedua. Sementara dengan
              UMP Jawa Timur, pekerja yang terkena PHK mendapatkan Rp840 ribu untuk 3 bulan pertama
              dan sisanya 3 bulan kedua Rp467 ribu.

              Selain uang tunai, program JKP ini juga akan memberikan manfaat kepada pekerja korban PHK
              dalam bentuk akses dan informasi pasar kerja serta  pelatihan kerja. Sebagai informasi, program
              JKP ini merupakan amanat dari UU Cipta Kerja dan diatur lewat Peraturan Pemerintah Nomor 37
              Tahun 2021.

              Syarat mendapatkan program JKP ini adalah peserta telah diikutsertakan dalam program jaminan
              sosial pemerintah sesuai PP 109/2013. Perinciannya, untuk usaha besar dan menengah sudah
              diikutsertakan  dalam  program  jaminan  kesehatan  nasional  (JKN),  jaminan  kecelakaan  kerja
              (JKK), jaminan hari tua (JHT), jaminan pensiun (JP), dan jaminan kematian (JKM).

              Kemudian, untuk usaha kecil dan mikro sekurang-kurangnya JKN, JKK, JHT, dan JKM. Selain itu,
              pekerja belum berusia 54 tahun dan mempunyai hubungan kerja baik perjanjian kerja waktu
              tertentu (PKWT) dan perjanjian kerja waktu tidak tertentu (PKWTT).

              Sekretaris Jenderal Organisasi Pekerja Seluruh Indonesia (OPSI), Timboel Siregar mengatakan,
              JKP  memang  bagus  namun  ada  kekhawatiran  bahwa  program  ini  susah  diakses.  Dia
              mengatakan, kondisi ini akibat ketentuan pencairan dana program tersebut.
              Program  JKP  mensyaratkan  pekerja  yang  bisa  memperoleh  manfaat  wajib  membayar  iuran
              selama enam bulan berturut-turut sebelum terkena PHK. Menurut Timboel, persyaratan ini riskan
              lantaran bisa saja selama waktu tersebut pekerja berselisih dengan perusahaannya soal status
              PHK.
              Dia mengatakan, ada kekhawatiran bahwa perselisihan tersebut tak kunjung usai dan akhirnya
              berujung  ke  pengadilan.  Pada  saat  bersamaan,  perusahaan  dikhawatirkan  tak  melanjutkan
              pembayaran iuran JKP tersebut.

              "Kalau pekerja berselisih sampai ke pengadilan dan upah serta iuran JKP enggak dibayar selama
              6 bulan kan enggak bisa dapat akhirnya," kata Timboel kepada Lokadata.id.

                                                            8
   4   5   6   7   8   9   10   11   12   13   14