Page 24 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 21 OKTOBER 2020
P. 24

KEMENTERIAN MULAI SUSUN ATURAN TURUNAN

              AMRIAMRULLAH,

              DEDY DARMAWAN NASUTION

              Sejumlah  kementerian  mulai  bergerak  menyiapkan  rancangan  peraturan  turunan  Undang-
              Undang  Cipta  Kerja.  Hal  tersebut  dilakukan  di  tengah  masih  maraknya  penolakan  terhadap
              regulasi sapu jagat tersebut.

              Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT), Abdul Halim
              Iskandar, menyatakan, pihaknya sedang menyiapkan rancangan peraturan pemerintah (RPP)
              terkait Badan Usaha Milik Desa (BUM Desa). Hal ini menyusul ditetapkannya BUM Desa sebagai
              badan hukum di dalam Undang-Undang Cipta Kerja.

              Ia mengatakan, RPP BUM Desa tersebut semaksimal mungkin disusun sederhana dan mudah
              untuk dipahami.

              Menurut dia, RPP ini akan secepatnya disampaikan kepada Presiden Joko Widodo. "Yang kita
              hadapi adalah masyarakat desa dengan berbagai kapasitas SDM (sumber daya manusia). -Jadi,
              kita  upayakan  sedemikian  rupa,  sesederhana  mungkin  sehingga  tidak  membutuhkan  dahi
              berkerut ketika membaca," ujar Mendes Abdul Halim di Jakarta, Selasa (20/10).

              Abdul Halim menambahkan, Pasal 117 pada Undang-Undang Cipta Kerja telah menetapkan BUM
              Desa sebagai badan hukum. Pasal ini, menurut dia, adalah pasal yang telah lama dinantikan oleh
              BUM Desa. Sebab, undang-undang ini akan memudahkan BUM Desa dalam menjalin kerja sama
              bisnis,  mengakses  permodalan,  mengembangkan  ekonomi,  hingga  mempermudah  dalam
              memberikan layanan umum.

              Sementara, Kementerian Pertanian (Kementan) akan memastikan impor benih hortikultura ke
              depan tetap wajib berdasarkan standar mutu sesuai peraturan yang ada. Hal ini terkait relaksasi
              dalam  Undang-Undang  Cipta  Kerja,  ketentuan  impor  tetap  akan  diatur  dalam  peraturan
              pemerintah yang tengah disusun.

              Direktur  Perbenihan,  Direktorat  .Jenderal  Hortikultura,  Kementan,  Sukarman,  mengatakan,
              meskipun pasal 63 Undang-Undang  Nomor 13 Tahun 2010 tentang Hortikultura yang mengatur
              ketentuan impor benih dihapus, kembali diatur dalam Pasal 33 dan Pasal 57 UU Cipta Kerja.

              "Memang  betul  dihapus,  tapi  tetap  diatur  dan  akan  ada  peraturan  pemerintah.  Kita  sedang
              maraton untuk menyusunnya dan harus sesuai dengan UU Cipta Kerja," kata Sukarman dalam
              webinar Center for Indonesian Policv Studies, Selasa (20/10).

              Ia pun menekankan, benih yang didatangkan dari luar negeri juga tetap harus melalui pelabelan
              ulang sebelum diedarkan kepada masyarakat. Hal itu demi menjamin keamanan benih yang akan
              digunakan sekaligus kualitas yang akan dihasilkan dalam proses produksi.

              Penolakan

              Sementara itu, aksi penolakan terhadap UU Cipta Kerja tetap berlangsung, kemarin. Kapolda
              Metro  Jaya  Iijen  Pol  Nana  Sudjana  mengatakan,  sekitar  dua  ribu  orang  terlibat  demonstrasi
              menolak UU Cipta Kerjadi sekitar Patung Kuda, Jalan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, pada hari ini
              (20/-10). Untuk mengamankan aksi, pihaknya mengerahkan 15 ribu personel gabungan Polri
              dan TNI.

              "Aksi ini dilakukan oleh BEM Seluruh Indonesia yang berjumlah sekitar 400 orang dan dari buruh
              ada sekitar 1.750 orang," kata Nana kepada wartawan di sekitar Patung Kuda, Selasa. Untuk


                                                           23
   19   20   21   22   23   24   25   26   27   28   29