Page 270 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 21 OKTOBER 2020
P. 270

Presiden Jokowi, kata Moeldoko, dianggap memilih jalan politik untuk tidak takut mengambil
              risiko  dengan  meneruskan  UU  Cipta  Kerja.  Jokowi,  kata  dia,  mengambil  jalan  terjal  dan
              menanjak, ketimbang takut dan pada akhirnya mengeluarkan kebijakan populer.

              "Saat ini diperlukan seorang pemimpin yang mampu menyiasati tantangan dengan pendekatan
              antisipasi dan pendekatan inovasi," ujar dia.

              Terkait  dengan  unjuk  rasa  yang  muncul  di  jalanan,  Moeldoko  mengatakan  pemerintah  tidak
              pernah  melarang  orang  menyampaikan  pendapat  atau  berunjuk  rasa.  Namun  jika
              penyampaiannya sudah mengarah pada perusakan, anarki, atau menyebar fitnah, hal itu perlu
              ditertibkan.

              "Jangan  mengganggu  hak  orang  lain.  Mengusik  rasa  aman  khalayak,  juga  merusak  harmoni
              bangsa. Ini yang perlu ditertibkan," ujar dia.

              Moeldoko mengatakan setidaknya akan ada 35 Peraturan Pemerintah (PP) dan lima Peraturan
              Presiden (Perpres) yang disiapkan sebagai tindak lanjut dari UU Cipta Kerja. Pemerintah melalui
              menteri tenaga kerja masih memberikan kesempatan dan akses pada teman teman pekerja dan
              buruh untuk ikut memikirkan bagaimana mereka menanggapi ini nantinya.

              "Bagaimana instrumen ini bisa diandalkan sebagai penyeimbang," ujarnya.

              Sebelumnya, Presiden Jokowi juga telah menyebut demonstrasi penolakan Omnibus Law UU
              Cipta Kerja (Ciptaker) berlangsung luas di wilayah Indonesia karena ada kesalahan informasi dan
              berita palsu.

              Dalam siaran langsung akun Youtube Sekretariat Presiden, Jokowi turut meluruskan sejumlah
              isu di dalam UU Ciptaker yang pada Senin (5/10) disahkan DPR tersebut.

              "Saya  melihat  adanya  unjuk  rasa  penolakan  Undang-Undang  Cipta  Kerja  dilatarbelakangi
              disinformasi substansi info dan hoaks media sosial," kata Jokowi, Jumat, 9 Oktober 2020.

              (tim/ain).




































                                                           269
   265   266   267   268   269   270   271   272   273   274   275