Page 293 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 21 OKTOBER 2020
P. 293

Sejumlah pernyataan dari pengusaha, ekonom, Dewan Pengupahan Nasional, hingga pemerintah
              melalui Kementerian Ketenagakerjaan setidaknya mengindikasikan bahwa upah minimum tahun
              depan  berpotensi  turun  dibandingkan  tahun  ini.Berikut  ini,  Bisnis  akan  menyajikan  sejumlah
              alasan yang menyebabkan upah minimum 2021 berpotensi turun dari tahun ini :



              UPAH MINIMUM 2021 BERPOTENSI TURUN, INI PENJELASANNYA

              Persoalan upah minimum pada 2021 akan terus menjadi isu hangat menjelang penetapannya
              pada November tahun ini.

              Sejumlah pernyataan dari pengusaha, ekonom, Dewan Pengupahan Nasional, hingga pemerintah
              melalui Kementerian Ketenagakerjaan setidaknya mengindikasikan bahwa upah minimum tahun
              depan  berpotensi  turun  dibandingkan  tahun  ini.Berikut  ini,  Bisnis  akan  menyajikan  sejumlah
              alasan yang menyebabkan upah minimum 2021 berpotensi turun dari tahun ini :

              Negoisasi Bipartit

              Wakil  Ketua  Umum  Dewan  Pengupahan  Unsur  Pengusaha  Bob  Azam  mengatakan  sebaiknya
              diserahkan  kepada  bipartit  perusahaan  untuk  melakukan  penyesuaian  dengan  kondisi  di
              perusahaan masing-masing "Hampir semua negara menahan laju kenaikan upah minimumnya
              dalam situasi ekonomi seperti ini, contohnya Vietnam. Kita jangan sampai jadi aneh sendirian.
              Yang  penting  bipartite,  kenaikan  disesuaikan  kondisi  perusahaan  masing-masing.  Apalagi
              sekarang mau pilkada, jangan sampai juga jadi alat politik," jelasnya, tak lama ini.

              Sesuai  dengan  Peraturan  Pemerintah  Nomor  78  Tahun  2015  tentang  Pengupahan  (PP
              No.78/2015),  pengaturan  upah  yang  dirundingkan  secara  bipartit  antara  pekerja  dengan
              pengusaha  di perusahaan  yang bersangkutan  dilakukan  untuk  pekerja dengan  masa  kerja  1
              tahun atau lebih.

              Selain itu, Bob mengatakan upah minimum tidak perlu dipatok tinggi. Upah riil serta insentif bagi
              pekerja, ujarnya, dinilai lebih penting untuk diperhatikan dan perlu dibahas secara bipartit di
              tengah situasi seperti saat ini.

              Acuan  yang  Berubah  Kementerian  Ketenagakerjaan  baru  saja  menerbitkan  regulasi  yang
              merevisi ketentuan mengenai kebutuhan hidup layak (KHL).

              Ketentuan terbaru mengenai KHL tertuang dalam Peraturan Menteri Ketenagakerjaan Nomor 18
              Tahun 2020 yang menggantikan Permenaker Nomor 21 Tahun 2016 tentang Kebutuhan Hidup
              Layak.

              Berbeda dengan ketentuan terdahulunya, KHL kini terdiri atas 64 jenis komponen. Bertambah
              dibandingkan jenis komponen pada aturan sebelumnya yang berjumlah 60.

              "Ada KHL yang bertambah, berubah dan ada yang diperbaiki. Di antaranya penambahan televisi,
              pulsa dan lainnya," kata Direktur Pengupahan Dinar Titus Jogaswitani dalam keterangan resmi,
              Senin (19/10/2020).

              Sesuai  pasal  43  Peraturan  Pemerintah  Nomor  78  Tahun  2015  tentang  Pengupahan  (PP
              Pengupahan), Plt. Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga
              Kerja  (PHI  &  Jamsos)  Haiyani  Rumondang  mengatakan  terdapat  amanat  untuk  peninjauan
              Komponen  dan  Jenis  KHL  dalam  jangka  waktu  5  tahun  melalui  Peraturan  Menaker  dengan
              mempertimbangkan rekomendasi Dewan Pengupahan Nasional (Depenas).

              Depenas telah menyelesaikan kajian peninjauan Komponen dan Jenis KHL pada Oktober 2019
              sebagaimana diatur dalam Pasal 7 ayat (4) Permenaker No. 21 Tahun 2016.
                                                           292
   288   289   290   291   292   293   294   295   296   297   298