Page 39 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 21 OKTOBER 2020
P. 39

KEMENAKER SIAPKAN EMPAT RPP UU CIPTA KERJA

              Kementerian Ketenagakerjaan segera menyusun empat rancangan peraturan pemerintah (RPP)
              sebagai  aturan  turunan atas  Undang-Undang  Cipta  Kerja.  Keempatnya meliputi  RPP  tentang
              pengupahan, tenaga kerja asing, penyelenggaraan ketenagakerjaan, dan jaminan kehilangan
              pekerjaan.

              "Kami menyiapkan empat RPP sebagai turunan dari UU Cipta Kerja. Kalau di UU Cipta Kerja itu
              kan kita punya waktu tiga bulan, tapi lebih cepat kan lebih baik," kata Menteri Ketenagakerjaan
              Ida Fauziyah  dalam pernyataan resmi vang diterima, Selasa (20/10).

              Ida  mengatakan,  untuk  penyusunan  RPP,  pihaknya  sudah  mematangkan  konsep  di  internal
              Kemenaker  dan  sudah  berkoordinasi  dengan  kementerian/lembaga  terkait.  Pihaknya  juga
              memastikan  keterlibatan  stakeholder  ketenagakerjaan,  yakni  dari  serikat  pekerja/buruh  dan
              pengusaha.

              "Sosialisasi kepada pemda melalui dinas-dinas ketenagakerjaan juga sudah dan akan terus kami
              lakukan. Ini penting karena dinas adalah ujung tombak informasi dan layanan warga di daerah.
              Minggu ini sudah start. Mudah-mudahan akan bisa selesai lebih cepat dari target," ucap Ida.

              Kemenaker  mendorong  seluruh  jajaran  pemerintah  agar  bersiap  mentransformasi  diri  untuk
              menjalankan  UU  Cipta  Kerja.  UU  ini  mengubah  banyak  hal  dalam  penyelenggaraan
              pemerintahan. Pelayanan kepada warga harus berkarakter empat lebih, yaitu lebih cepat, lebih
              murah, lebih aman, dan lebih berintegritas. "Melalui UU Cipta Kerja ini, saya yakin akan ada
              perubahan yang signifikan dalam pengelolaan ketenagakerjaan," ucap Ida.

              Sementara  Ketua  Umum  Asosiasi  Pengusaha  Indonesia  (Apindo)  Hariyadi  Sukamdani
              mengatakan,  metode  omnibus  law  telah  diterapkan  di  banyak  negara  secara  parsial.  Di
              Indonesia,  metode  yang  diterapkan  dalam  menyusun  UU  Cipta  Kerja  ditujukan  untuk
              menciptakan lapangan kerja.
              Selama ini penciptaan lapangan kerja formal menurun meskipun investasi mengalami kenaikan.
              Ia pun menyatakan, UU Cipta Kerja lahir salah satunya untuk mengatasi persoalan tersebut. "Ini
              adalah  salah  satu  langkah  pemerintah,  khususnya  dari  Presiden  Jokowi  yang  harus  kita
              apresiasi," ucap Hariyadi.
              Ketua  Umum  Konfederasi  Serikat  Pekerja  Seluruh  Indonesia  (KSPSI)  Yorr-ys  Raweyai
              mengapresiasi  langkah  pemerintah  untuk  membahas  aturan  turunan  UU  Cipta  Kerja  dengan
              melibatkan stakeholder. "Dengan proses dinamika yang ada di bangsa ini, mari kita kalau sepakat
              sebagai stakeholder, samakan persepsi, satukan idealisme, komitmen kita untuk kepentingan
              bangsa dan negara," ucap dia. (ark)






















                                                           38
   34   35   36   37   38   39   40   41   42   43   44