Page 74 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 15 DESEMBER 2020
P. 74

Revisi aturan Sementara Ketua Himpunan Pengusaha Jasa Penempatan Tenaga Kerja Indonesia
              (Himsataki)  Tegap  Harjadmo  mengusulkan  agar  pasal  yang  mengatur  penempatan  pekerja
              migran ke Saudi harus anggota asosiasi Kamar Dagang dan Industri (Kadin) direvisi, karena tidak
              mencerminkan kinerja perusahaan itu sendiri.

              Pasal  itu  direvisi  dengan  lebih  mengutamakan  persaingan  bisnis  yang  sehat  antar-
              asosiasi/organisasi  bisnis  penempatan  pekerja  migran,  sehingga  hanya  perusahaan  kredibel
              yang diizinkan dan bukan sekadar anggota asosiasi dan bayar keanggotaan.

              Himsataki sudah mengingatkan hal itu pada Rakor Kemenaker dan BP2MI yang di laksanakan
              pada 15-16 September 2020 lalu di Jakarta.

              Tata  Kelola  Perlindungan  dan  Penempatan  calon  pekerja  migran  Indonesia  diatur  dalam
              Kepmenaker No.291/2018 BAB III tentang Perusahaan Penempatan Pekerja Migran Indonesia
              (P3MI) dan Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Kerja, pada butir A No.1 Huruf K, berbunyi bahwa
              syarat perusahaan penempatan pekerja migran harus memiliki surat/bukti keanggotaan dalam
              asosiasi yang ditunjuk sebagai wakil dari Kamar Dagang dan Industri Indonesia.

              Dalam  lingkup  penempatan  dan  pelindungan  pekerja  migran  Indonesia,  kata  Tegap,
              semangatnya adalah bagaimana program ini berjalan secara terklaster, transparan, terukur dan
              akuntabel.
              Persyaratan itu hendaknya direvisi menjadi, P3MI yang akan menempatkan calon Pekerja Migran
              Indonesia  ke  Kerajaan  Arab  Saudi  harus  memenuhi  sejumlah  persyaratan,  di  antaranya
              melakukan pendaftaran secara daring melalui Siskobp2mi dan mendapatkan rekomendasi dari
              BP2MI.

              Selanjutnya, memiliki Surat Izin Pelaksana Penempatan Tenaga Kerja Indonesia (SIPPTKI) yang
              masih  berlaku,  memiliki  Izin  Visa  Services  Platform  (Enjaz)  secara  online  di  sistem  MOFA
              Kerajaan Arab Saudi di Kedutaan Besar Kerajaan Arab Saudi di Indonesia.
              Selain itu, tidak pernah terlibat dalam permasalahan penempatan pekerja migran Indonesia di
              luar prosedur, tidak sedang dikenakan sanksi administratif, menandatangani pakta integritas,
              memiliki ISO 9001 yang masih berlaku, memiliki kantor dan sarana prasarana perkantoran sesuai
              dengan alamat yang tercantum dalam SIPPTKI, serta memiliki laporan keuangan perusahaan
              Tahun 2017 yang telah diaudit oleh akuntan publik.

              Artinya, perusahaan yang diizinkan menempatkan dan melindungi pekerja migran benar-benar
              berdasarkan kinerja dan komitmen mengikuti aturan dan kredibel.

























                                                           73
   69   70   71   72   73   74   75   76   77   78   79