Page 338 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 31 AGUSTUS 2020
P. 338

"Tidak  ada  serikat  pekerja,  serikat  buruh  yang  kemudian  tidak  setuju  soal  ini.  Karena  apa
              birokrasi yang panjang kemudian perizinan yang panjang kemudian bahkan keluhan-keluhan
              temen-temen pengusaha dalam mengurus izin itu tidak ada batas waktu kapan bisa selesai dan
              bisa  cost-nya  tinggi  tentu  ini  mengurangi  kemampuan  pengusaha  untuk  memberikan
              kesejahteraan kepada kami selaku para pekerja," jelas dia.

              Di sisi lain para serikat  buruh  juga tidak menginginkan terjadi bencana demografi. Sebab apa
              dengan pengangguran tinggi tentu akan terjadi potensi kerawanan baik sosial, ekonomi, politik
              dan keamanan. "Ini tentu situasi tidak kami harapkan," tandas dia.

              Reporter: Dwi Aditya Putra  Sumber: Merdeka.com   " di Liputan6 Pagi SCTV setiap Senin pukul
              05.30  WIB,  mulai  10  Agustus  2020    Sebelumnya,  Menteri  Ketenagakerjaan,  Ida  Fauziyah,
              menegaskan bahwa pembahasan Rancangan Undang-Undang (RUU)  Cipta Kerja sangat terbuka
              dan  melibatkan  seluruh  pihak  banyak.  Adapun  beberapa  pihak  dilibatkan  di  antaranya  para
              pekerja buruh, pengusaha, dan praktisi dari akademisi dari berbagai keilmuan.

              "Kami  Perlu  menegaskan  bahwa  proses  panjang  pembentukan  RUU  Cipta  kerja  khususnya
              kluster ketenagakerjaan kami memulai kembali mereview kembali kami melibatkan partisipasi
              stakeholder," kata dia dalam webinar di Jakarta, Jumat (28/8/2020).

              Bahkan, lanjut dia, meskipun RUU  Cipta kerja  telah diserahkan dan tengah dibahas Dewan
              Perwakilan Rakyat (DPR), Kementerian Ketenagakerjaan bersama-sama dengan unsur pekerja
              buruh dan pengusaha terus melakukan pendalaman atas substansi ketenagakerjaan.

              Pemerintah sangat terbuka atas berbagai masukan yang konstruktif untuk dapat disesuaikan.
              Mengingat  proses  pembahasan  RUU  Cipta  kerja  di  DPR  pastinya  akan  dilakukan  secara
              transparan, demokratis dengan mengedepankan kepentingan nasional.

              "Undang-undang  RUU  yang  sudah  kami  serahkan  kepada  DPR kami  menyadari  betul  bahwa
              betapa  penting  mendengar  kembali  masukan-masukan  dari  seluruh  stakeholder  dan
              Alhamdulillah itu dilakukan dalam beberapa kali pertemuan dilangsungkan dengan suasana yang
              sangat dinamis namun kondisi masing-masing pihak tidak ada hambatan untuk mengungkapkan
              harapan aspirasi semua keinginan," jelas dia.

              Menaker Ida menekankan, bahwa undang-undang ini merupakan jawaban atas persoalan yang
              kita  hadapi saat ini. Pemerintah  berharap  DPR dapat  segera  mengesahkan  RUU  Cipta  kerja.
              Karena  ini  akan  menjadi  suatu  undang-undang  yang  mampu  membentuk  ekosistem
              ketenagakerjaan yang lebih baik.

              Selain itu, RUU  Cipta Kerja  ini diyakini akan mampu mengakomodir kebutuhan kesempatan
              kerja yang lebih luas, mampu menjaga kelangsungan bekerja dan meningkatkan perlindungan
              pekerja atau buruh, serta mampu mendukung kelangsungan usaha yang berkesinambungan.

              "Saya ingin mengulang bahwa kepentingan mengakomodir kebutuhan kesempatan kerja yang
              lebih luas tapi di situ kami harus jaga kelangsungan bekerja dan meningkatkan perlindungan
              pekerja dan buruh dan mendukung kelangsungan usaha yang berkesinambungan.  Jadi tidak
              hanya  kepentingan  perluasan  kesempatan  kerja  saja  tapi  betapa  penting  meningkatkan
              perlindungan  pekerja  dan  buruh  serta  bagaimana  mendukung  kelangsungan  usaha  itu  agar
              berkesinambungan," jelas dia

              "Ketiga hal itu yang kami harus akomodasi dalam RUU Cipta kerja tidaklah benar sekali lagi kalau
              hanya berkepentingan untuk kesempatan perluasan kerja dengan mendatangkan iklim investasi
              yang kondusif ketiga-tiganya harus dilakukan secara seimbang," tambah dia..




                                                           337
   333   334   335   336   337   338   339   340   341   342   343