Page 19 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 5 JANUARI 2021
P. 19
dari seluruh pihak terkait, mulai dari pekerja dan serikatnya (SP/SB), pengusaha, hingga
masyarakat luas.
MENTERI IDA UNGKAP SATU KUNCI UNTUK RAIH BONUS DEMOGRAFI
Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah menyatakan, Pemerintah Indonesia melalui Kementerian
Ketenagakerjaan terus berkomitmen melindungi pekerja perempuan dan memberikan rasa aman
dalam pemenuhan hak-haknya. Pemberdayaan dan perlindungan perempuan di bidang
ketenagakerjaan sangat penting.
"Salah satu kunci meraih bonus demografi melalui peningkatan produktifitas dari besarnya
jumlah penduduk usia kerja adalah dengan pemberdayaan pekerja perempuan yang akan
memberikan kontribusi melalui perekonomian," kata Menaker Ida pada Webinar Peringatan Hari
Ibu 2020 yang diselenggarakan Kaukus Perempuan Parlemen Republik Indonesia dan Maju
Perempuan Indonesia, Senin (4/1/2021).
Namun, kata Ida, mewujudkan perlindungan dan pemenuhan hak-hak pekerja perempuan tidak
dapat dilaksanakan hanya oleh pemerintah, tetapi juga dibutuhkan komitmen dan upaya konkret
dari seluruh pihak terkait, mulai dari pekerja dan serikatnya (SP/SB), pengusaha, hingga
masyarakat luas. ( "Mari kita bersama untuk ke depannya selalu bersinergi mewujudkan
perlindungan bagi pekerja perempuan demi masa depan Indonesia yang lebih baik," kata Ida.
Dalam memberikan perlindungan terhadap pekerja perempuan, Kemnaker sendiri telah
melaksanakan tiga aspek kebijakan. Pertama, kebijakan protektif, yaitu memberi perlindungan
bagi pekerja perempuan terkait fungsi reproduksi. Kedua, kebijakan kuratif, yaitu larangan
melakukan PHK bagi pekerja perempuan karena menikah, hamil atau melahirkan.
"Ketiga, kebijakan non-diskriminatif, yaitu memberi perlindungan bagi pekerja perempuan
terhadap praktik diskriminasi dan ketidakadilan gender dalam semua aspek di tempat kerja
Selama tahun 2020," ucapnya.
Sementara dalam hal pencapaian, pihaknya telah melaksanakan kegiatan pembinaan
pengawasan norma kerja perempuan di perusahaan dan melakukan fungsi pemberian bantuan
teknis, baik kepada pelaku usaha maupun pekerja di 96 perusahaan.
"Kementerian Ketenagakerjaan juga melakukan bimbingan teknis/FGD yang melibatkan peserta
dari unsur pengawas ketanagakerjaan, manajemen perusahaan, dan pekerja. Kemudian
membuat dan mengembangkan Sistem Perlindungan Tenaga Kerja Perempuan dari Diskriminasi
(SI LINA NAKER PD) yang berbasis IT," tambahnya. ( Namun, Menaker Ida mengingatkan bahwa
setidaknya terdapat tantangan bagi pekerja perempuan yang harus menjadi perhatian semua
pihak. Pertama, respect, yakni kurangnya keterwakilan suara pekerja perempuan dalam
pengambilan keputusan, sehingga hak pekerja perempuan kurang dipedulikan. Kedua
opportunity, kurangnya peluang karier dan dukungan bagi pekerja perempuan untuk
berkembang.
Ketiga, security, yaitu kurangnya perlindungan dan jaminan bagi keselamatan, kesehatan, dan
kesejahteraan, seperti diskriminasi upah, kekerasan, pelecehan, kurangnya alat pelindung diri
untuk bekerja, dan tidak dipenuhinya hak jaminan sosial bagi pekerja perempuan.
"Ketiga aspek di atas merupakan tantangan bagi kita semua dalam upaya memberikan
perlindungan bagi pekerja perempuan saat ini," jelasnya.
Lihat Juga: Kumpulan Berita Viral dan Trending di Sini (uka).
18