Page 17 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 5 JANUARI 2021
P. 17

dan memberikan rasa aman dalam pemenuhan hak-haknya. Pemberdayaan dan perlindungan
              perempuan di bidang ketenagakerjaan sangat penting.
              "Salah  satu  kunci  meraih  bonus  demografi  melalui  peningkatan  produktifitas  dari  besarnya
              jumlah  penduduk  usia  kerja,  adalah  dengan  pemberdayaan  pekerja  perempuan  yang  akan
              memberikan kontribusi melalui perekonomian," kata Menaker Ida dalam keterangan pers kepada
              wartawan, Senin (4/1).

              Hal ini disampaikan Ida Fauziyah pada webinar Peringatan Hari Ibu 2020 yang diselenggarakan
              Kaukus Perempuan Parlemen Republik Indonesia dan Maju Perempuan Indonesia, Senin (4/1)
              Namun,  kata  Menaker  Ida,  mewujudkan  perlindungan  dan  pemenuhan  hak-hak  pekerja
              perempuan tidak dapat dilaksanakan hanya oleh pemerintah, tetapi juga dibutuhkan komitmen
              dan  upaya  konkret  dari  seluruh  pihak  terkait,  mulai  dari  pekerja  dan  serikatnya  (SP/SB),
              pengusaha, hingga masyarakat luas.

              "Mari kita bersama untuk ke depannya selalu bersinergi mewujudkan perlindungan bagi pekerja
              perempuan demi masa depan Indonesia yang lebih baik," kata Menaker.

              Dalam  memberikan  perlindungan  terhadap  pekerja  perempuan,  Kemnaker  sendiri  telah
              melaksanakan tiga aspek kebijakan. Pertama, kebijakan protektif, yaitu memberi perlindungan
              bagi  pekerja  perempuan  terkait  fungsi  reproduksi.  Kedua,  kebijakan  kuratif,  yaitu  larangan
              melakukan PHK bagi pekerja perempuan karena menikah, hamil atau melahirkan.

              "Ketiga,  kebijakan  nondiskriminatif,  yaitu  memberi  perlindungan  bagi  pekerja  perempuan
              terhadap  praktik  diskriminasi  dan  ketidakadilan  gender  dalam  semua  aspek  di  tempat  kerja
              Selama tahun 2020," ucapnya.

              Sementara  dalam  hal  pencapaian,  pihaknya  telah  melaksanakan  kegiatan  pembinaan
              pengawasan norma kerja perempuan di perusahaan dan melakukan fungsi pemberian bantuan
              teknis baik kepada pelaku usaha maupun pekerja di 96 perusahaan.
              Diakui  dia,  Kementerian  Ketenagakerjaan  juga  melakukan  bimbingan  teknis/FGD  yang
              melibatkan peserta dari unsur pengawas ketanagakerjaan, manajemen perusahaan, dan pekerja.
              "Kemudian membuat dan mengembangkan Sistem Perlindungan Tenaga Kerja Perempuan dari
              Diskriminasi (SI LINA NAKER PD) yang berbasis IT,” ucapnya.
              Namun, Ida mengingatkan setidaknya terdapat tantangan bagi pekerja perempuan yang harus
              menjadi perhatian semua pihak. Pertama, respect, yakni kurangnya keterwakilan suara pekerja
              perempuan  dalam  pengambilan  keputusan,  sehingga  hak  pekerja  perempuan  kurang
              dipedulikan.

              Kedua  opportunity,  kurangnya  peluang  karier  dan  dukungan  bagi  pekerja  perempuan  untuk
              berkembang.  Ketiga,  security,  yaitu  kurangnya  perlindungan  dan  jaminan  bagi  keselamatan,
              kesehatan, dan kesejahteraan, seperti diskriminasi upah, kekerasan, pelecehan, kurangnya alat
              pelindung diri untuk bekerja, dan tidak dipenuhinya hak jaminan sosial bagi pekerja perempuan.

              “Ketiga  aspek  di  atas  merupakan  tantangan  bagi  kita  semua  dalam  upaya  memberikan
              perlindungan bagi pekerja perempuan saat ini,” jelasnya.











                                                           16
   12   13   14   15   16   17   18   19   20   21   22