Page 63 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 5 JANUARI 2021
P. 63
PARTISIPASI MASYARAKAT DINANTI SAAT IMPLEMENTASI UU CIPTA KERJA
Implementasi Undang Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja dapat meningkatkan
kemudahan berusaha di Indonesia. Sebab, UU ini untuk penyederhanaan, sinkronisasi, dan
pemangkasan regulasi serta penciptaan lapangan kerja di pusat maupun daerah.
"Tujuan utama dari dibentuknya UU Cipta Kerja tentunya untuk menarik investasi dan
menciptakan lapangan kerja seluas-luasnya bagi tenaga kerja di Indonesia," kata praktisi hukum
dari Universitas Al Azhar Indonesia, Sadino, dalam keterangannya, Senin 4 Januari 2021.
Menurut Sadino, UU Cipta Kerja memberikan kemudahan, perlindungan, dan pemberdayaan
terhadap koperasi dan UMKM serta industri dan perdagangan nasional. Hal itu dapat menyerap
tenaga kerja seluas-luasnya dengan tetap memperhatikan keseimbangan dan kemajuan
antardaerah dalam kesatuan ekonomi nasional.
Karenanya, lanjut Sadino, UU Cipta Kerja ini harus bisa menjamin setiap warga negara
memperoleh pekerjaan serta mendapat imbalan dan perlakuan yang adil dan layak dalam
hubungan kerja. Titik penting dari penerapan UU Cipta Kerja dalam pemulihan perekonomian
adalah dalam hal pengembangan UMKM dan koperasi.
"Tetapi harus dicamkan bahwa UU Cipta Kerja ini haruslah melakukan penyesuaian berbagai
aspek pengaturan yang berkaitan dengan keberpihakan, penguatan, dan perlindungan bagi
koperasi dan UMKM serta industri nasional," tuturnya.
Dia meyakini, dengan mendorong pertumbuhan dan perkembangan UMKM, akan dapat
memberikan kontribusi penciptaan lapangan kerja baru bagi masyarakat luas. Apalagi, UMKM
merupakan penyedia lapangan kerja terbesar bagi masyarakat Indonesia. Di mana lebih dari 97
persen pekerja di Indonesia bekerja di sektor UMKM.
Selain itu, harus melakukan penyesuaian berbagai aspek pengaturan yang berkaitan dengan
peningkatan ekosistem investasi, kemudahan, dan percepatan proyek strategis nasional yang
berorientasi pada kepentingan nasional yang berlandaskan pada ilmu pengetahuan dan teknologi
nasional dengan berpedoman pada haluan ideologi Pancasila.
"Jangan sampai judulnya menciptakan lapangan kerja seluas-luasnya tetapi perusahaan atau
industri yang ingin membuka usaha atau lapangan kerja malah dipersulit aturan yang rumit dan
mencekik atau ada oknum yang mengambil keuntungan pribadi," tuturnya.
Ia juga mengakui bahwa UU Cipta Kerja atau Omnibus Law merupakan sesuatu yang baru untuk
Indonesia. Karenanya perlu dipelajari dan dipahami dengan baik agar dalam penerapan dan
implementasi bisa berjalan baik. Apalagi, ini menyangkut kemudahan investasi dan pembukaan
lapangan kerja.
"Undang Undang Cipta Kerja ini adalah sesuatu yang baru di kita, tapi memang ada
perkembangan hukum yang baru. Kebetulan saya juga praktisi hukum dan akademisi
berpendapat bahwa gagasan yang baru tentu yang harus kita support, harus kita dukung agar
implementasinya berjalan sesuai harapan pemerintah," katanya.
62