Page 234 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 30 SEPTEMBER 2020
P. 234

Ringkasan

              Badan Legislasi (Baleg) DPR dan pemerintah telah menyepakati klaster ketenagakerjaan dalam
              Rancangan Undang-Undang Cipta Kerja.

              "Alhamdulilah sudah, tadi malam Panja sudah menyepakati secara aklamasi terhadap draf RUU-
              nya klaster ketenagakerjaan," kata Anggota Baleg DPR Firman Soebagyo saat dihubungi, Jakarta,
              Senin (28/9/2020).


              RUU CIPTA KERJA JANJIKAN PESANGON KORBAN PHK 32 KALI GAJI, KSPI
              SIAPKAN MOGOK NASIONAL

              JAKARTA    -  Badan  Legislasi  (Baleg)  DPR  dan  pemerintah  telah  menyepakati  klaster
              ketenagakerjaan dalam Rancangan Undang-Undang Cipta Kerja.

              "Alhamdulilah sudah, tadi malam Panja sudah menyepakati secara aklamasi terhadap draf RUU-
              nya klaster ketenagakerjaan," kata Anggota Baleg DPR Firman Soebagyo saat dihubungi, Jakarta,
              Senin (28/9/2020).

              Menurut Firman, semua fraksi di DPR melalui lobi-lobi yang sangat alot sudah secara  bulat
              menyepakati  klaster  ketenagakerjaan,  dengan  mempertimbangkan  masukan  dari    kalangan
              buruh.

              "Awal masalah kan soal  pesangon  . Ini sudah disepakati oleh seluruh fraksi,  pesangon  kembali
              ke angka 32 kali gaji, dengan rincian 23 kali ditanggung perusahaan dan 9 kali beban pemerintah
              melalui BPJS," ujarnya.

              Selain itu, persoalan upah minimum daerah per kabupaten atau kota juga  telah ditetapkan
              berdasarkan pertumbuhan ekonomi dan inflasi masing-masing daerah.

              "Awalnya hanya pertumbuhan ekonomi, sekarang dimasukan inflasi. Jadi tidak  memberatkan
              semua pihak," ucap politikus Golkar itu.


              Setelah disepakati klaster ketenagakerjaan, Firman menyebut langkah selanjutnya  melakukan
              pleno di Baleg DPR melalui rapat kerja dengan pemerintah untuk di sahkan  di paripurna.

              "Lamanya tergantung penjadwalan, kalau besok sudah selesai semua ya  diagendakan pada
              masa sidang terakhir. Insya Allah (8 Oktober 2020 disahkan),"  ujarnya.

              Firman berkeyakinan, setelah  RUU Cipta Kerja  disahkan menjadi undang-undang, maka  akan
              ada  kepastian  hukum  yang  lebih  jelas  terhadap  semua  pihak  dan  dapat    mendongkrak
              perekonomian Indonesia di tengah pandemu Covid-19.

              "Tujuannya kami supaya ekonomi bergerak dan tidak terjadi PHK besar-besaran," ucapnya.

              Sebelumnya pada UU Nomor 13, diatur ketentuan pemberian  pesangon  32 kali upah.

              Pada subtansi RUU Cipta kerja terdapat dua hal penting.

              Pertama,  akan  ada  penyesuaian  perhitungan  besaran    pesangon    .  Kedua,  ada  namanya
              tambahan program program jaminan kehilangan pekerjaan (JKP) bagi korban PHK.

              Dalam dokumen rapat antara pemerintah dan DPR disebutkan perlindungan pekerja  yang kena
              PHK, dengan memanfaatkan JKP, antara lain cash benefit, vocational  training, job placement
              access.

                                                           233
   229   230   231   232   233   234   235   236   237   238   239