Page 356 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 19 April 2021
P. 356

Ringkasan

              Isu reshuffle kembali menguat dari Istana. Reshuffle ini merupakan kali kedua setelah dilakukan
              pada Desember 2020 lalu. Mulanya, reshuffle diwacanakan seiring dengan hadirnya nomenklatur
              kementerian  baru  untuk  Kementerian  Investasi  dan  peleburan  urusan  riset  dan  teknologi  ke
              dalam Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Namun, isu ini menjadi bola liar tentang siapa
              yang akan masuk dan siapa yang akan keluar dari Kabinet Indonesia Maju. Dalam diskusi daring
              Lembaga Kajian Politik, PARA Syndicates yang digelar Jumat  (16/4/2021), Direktur Eksekutif
              PARA Syndicates, Ari Nurcahyo, menyebut bahwa sedari awal periode kedua kepemimpinannya,
              Joko Widodo memang hendak mendirikan Kementerian Investasi sebagai kementerian baru. Jika
              melihat  dari  kinerja  dan  sejumlah  tolok  ukur  lainnya,  diakui  Wempy,  terdapat  sejumlah
              kementerian ataupun pejabat di lingkungan pemerintahan yang kinerjanya jauh dari harapan
              Presiden. Salah satunya terkait posisi Moeldoko. Untuk posisi menteri, setidaknya terdapat tiga
              posisi kementerian yang kinerjanya tidak terlalu menonjol, bahkan cenderung di bawah harapan
              masyarakat. Padahal, pada masa seperti sekarang ini tentunya Presiden butuh tim yang mampu
              membantu  Indonesia  segera  keluar  dari  krisis  sebagai  akibat  dari  pandemi  berkepanjangan.
              "Kedua, posisi Menteri Desa. Saya tidak melihat ada progres yang kuat yang ditunjukkan Mendes.
              Ketiga, Menteri Tenaga Kerja. Belakangan, banyak sekali suara dari pekerja-pekerja kita yang
              tidak mengalami advokasi dari Kementerian Tenaga Kerja, termasuk persoalan THR," katanya.



              RESHUFFLE KABINET, SIAPA MASUK, SIAPA TERDEPAK?

              Isu reshuffle kembali menguat dari Istana. Reshuffle ini merupakan kali kedua setelah dilakukan
              pada Desember 2020 lalu. Mulanya, reshuffle diwacanakan seiring dengan hadirnya nomenklatur
              kementerian  baru  untuk  Kementerian  Investasi  dan  peleburan  urusan  riset  dan  teknologi  ke
              dalam Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Namun, isu ini menjadi bola liar tentang siapa
              yang akan masuk dan siapa yang akan keluar dari Kabinet Indonesia Maju.
              Dalam diskusi daring Lembaga Kajian Politik, PARA Syndicates yang digelar Jumat (16/4/2021),
              Direktur Eksekutif PARA Syndicates, Ari Nurcahyo, menyebut bahwa sedari awal periode kedua
              kepemimpinannya,  Joko  Widodo  memang  hendak  mendirikan  Kementerian  Investasi  sebagai
              kementerian baru.
              Walakin,  rencana  ini  urung  dilaksanakan  dengan  berbagai  alasan.  Alhasil,  kebijakannya
              dimasukkan ke dalam wewenang Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar
              Panjaitan.

              "Karena pukulan pandemi dan target investasi yang besar, terutama untuk recovery ekonomi
              pasca-Covid dan rencana ibu kota negara baru, Jokowi merasa perlu memunculkan ini," katanya.

              Sementara peleburan Kemenristekdikti dengan Kemendikbud juga memunculkan pertanyaan lain
              perihal posisi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Pasalnya, BRIN ---yang semula ada di
              Kemenristekdikti--- akan dilepas dari kementerian. Arkian, ia menjadi badan sendiri meski tetap
              setingkat menteri di bawah presiden dan mengintegrasikan semua program dan lembaga riset
              negara.

              Dalam wacana mengenai Kementerian Investasi, Ari juga mempertanyakan, bagaimana integrasi
              dengan lembaga terkait yang mengurus investasi? Hal itu mengingat Indonesia sudah memiliki
              beberapa  lembaga,  seperti  Badan  Koordinasi  Penanaman  Modal  dan  Indonesia  Investment
              Authority.  Jika  skenario  menjadikan  BKPM  dari  badan  jadi  kementerian,  besar  kemungkinan
              Kepala BKPM Bahlil Lahadalia akan menduduki posisi itu.


                                                           355
   351   352   353   354   355   356   357   358   359   360   361