Page 353 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 19 April 2021
P. 353

Menaker berharap gubernur dan bupati/wali kota memberi solusi dengan mewajibkan pengusaha
              melakukan dialog dengan pekerja. Tujuannya mencapai kesepakatan yang dilaksanakan secara
              kekeluargaan dan dengan iktikad baik.

              Perusahaan bersangkutan juga harus dapat membuktikan ketidakmampuan untuk membayar
              THR  sesuai  waktu  yang  ditentukan  berdasarkan  laporan  keuangan  internal  2  tahun  terakhir
              secara  transparan.  Jadi  tidak  bisa  seenaknya  mengaku  kesulitan  keuangan  tapi  pemilik  dan
              keluarga masih bisa berfoya-foya.

              Ada semangat kesetiakawanan sosial yang menjadi misi pemberian THR ini. Kita tahu bahwa
              setiap menjelang hari raya, pengeluaran keluarga menjadi lebih besar dari biasa. Keberadaan
              THR  ini  membantu  pekerja  atau  buruh  merayakan  Hari  Kemenangan  bersama  keluarganya.
              Meskipun mudik resmi dilarang, pengeluaran besar tetap tak terelakkan.

              Sesuai aturan, THR paling lambat dibayarkan tujuh hari menjelang hari raya keagamaan atau H-
              7 Lebaran. Namun, pemerintah selalu menyarankan bahwa jauh lebih baik jika diberikan dua
              minggu  sebelumnya  atau  H-14  Lebaran.  Saran  serupa  juga  disampaikan  kalangan  legislatif.
              Tentu  anjuran  ini  bukan  tanpa  alasan  karena  memang  lebih  cepat  lebih  baik  dalam  urusan
              penganggaran.

              Terlebih  Permenaker  sudah  menetapkan  sanksi  berupa  denda  bagi  mereka  yang  telat
              membayarkan THR Denda ini tak menghilangkan kewajiban pengusaha memberikan tunjangan
              hari raya tersebut.

              Misi  lain  daripada  pemberian  THR  ini  adalah  mendongkrak  daya  beli  masyarakat  yang  pada
              gilirannya memutar roda perekonomian. Keyakinan Menteri Keuangan Sri Mulyani ini juga diamini
              para ekonom yang melihat bahwa lebih dari separuh ekonomi Indonesia disusun oleh konsumsi
              masyarakat. (*)











































                                                           352
   348   349   350   351   352   353   354   355   356   357   358