Page 161 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 3 MEI 2021
P. 161

MAY DAY, PANDEMI, DAN SEMBAKO

              JAKARTA, - May Day atau Hari Buruh Internasional lahir dari berbagai rentetan perjuangan kelas
              pekerja untuk memperjuangkan jam kerja menjadi 8 jam dalam sehari.

              Tuntutan  tersebut  merembet  pada  perbaikan  kesejahteraan  pekerja  dalam  arti  luas,  baik
              fasilitas, upah, aktualisasi diri, jaminan sosial, status kerja, pegawai kontrak, cuti, jaminan hari
              tua, pensiun dan sebagainya.

              Di  masa  pandemi  saat  ini,  momok  yang  ditakutkan  pekerja  muncul  tak  terbendung,  yakni
              pemutusan hubungan kerja (PHK).

              Tak ada yang bisa menghentikannya karena pilihannya adalah mengutamakan kesehatan. Tidak
              ada pertumbuhan atau kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh orang sakit.

              Pilihannya, mengatasi penyakit, mengendalikan pandemi Covid-19 yang sudah berlangsung lebih
              setahun dan terjadi di seluruh dunia.

              Pertumbuhan ekonomi menjadi stagnan, bahkan negatif.

              Kebijakan darurat harus diambil, mengendalikan dan mengatasi penyakit dengan berbagai cara,
              terakhir  vaksinasi  dengan  tetap  menjaga  jarak,  memakai  masker,  cuci  tangan  dan  tidak
              berkerumun.
              Dampak  ikutan  lainnya  dari  pandemi  adalah  menjaga  agar  kebutuhan  pokok  pekerja  tetap
              terpenuhi.

              Melambatnya  ekonomi,  berkurangnya  pendapatan  membuat  pekerja  harus  berakrobat  untuk
              memenuhi kebutuhan sehari hari.

              Dikutip dari Antara, BPJS Ketenagakerjaan (BP Jamsostek) bersama Menteri Ketenagakerjaan
              dan  beberapa  instansi  pemerintahan  lainnya  seperti  Kementerian  Koordinator  Maritim  dan
              Investasi,  Asosiasi  Pengusaha  Indonesia  (Apindo),  dan  pemerintah  daerah  melakukan
              penyerahan bantuan sebanyak 18.798 paket sembako.


              Penyerahan dilakukan secara simbolis kepada perwakilan pekerja dan serikat pekerja dan buruh
              di Balai Besar Pengembangan Latihan Kerja (BBPLK) di Bekasi, Sabtu. Pemberian bantuan ini
              juga dilakukan di 34 provinsi dan 415 kabupaten/kota di seluruh Indonesia.

              Pemberian bantuan ini merupakan bentuk empati BP Jamsostek kepada sesama pekerja imbas
              dari  pandemi  Covid-19  sekaligus  simpati  kepada  perjuangan  para  relawan  yang  bekerja
              memerangi pandemi. Selain itu dengan bantuan Sembako yang diberikan diharapkan mampu
              mendukung daya tahan pekerja agar imunitas mereka tetap dalam kondisi prima.

              Dalam kegiatan itu Dirut BPJAMSOSTEK Anggoro Eko Cahyo berpesan kepada serikat pekerja
              dan serikat buruh yang hadir untuk turut mendukung program Jaminan Kehilangan Pekerjaan
              (JKP) karena akan membantu para pekerja yang mengalami PHK karena perusahaan mereka
              terdampak pandemi Covid-19 ini.


              Di  Jakarta  Utara,  pemberian  920  sembako  diberikan  kepada  pekerja  dengan  dihadiri
              Kadisnakertrans setempat Gatot S Widagdo. Pemberian sembako secara simbolis diberikan oleh
              Koordinator Kepala Cabang BP Jamsostek Jakarta Utara dan Pulau Seribu Erfan Kurniawan.

              Kepala Cabang BP Jamsostek Pluit Jakut, Husaini mengatakan, bantuan sosial di wilayahnya tidak
              hanya saat Mayday, tetapi sejak pandemi Covid-19 merebak berupa beras 2 ton, bahan pokok
              lainnya, juga penyanitasi tangan, masker dan sebagainya.


                                                           160
   156   157   158   159   160   161   162   163   164   165   166