Page 164 - KLIPING KETENAGAKERJAAN 3 MEI 2021
P. 164
negative - Waljid Budi Lestarianto (Koordinator Umum Aksi Hari Buruh) Pemerintah juga harus
menghentikan segala bentuk penggusuran dan perampasan tanah dengan dalih investasi terlebih
kejadian itu berlangsung di masa sulit ini
Ringkasan
Para buruh yang tergabung dalam DPD Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI)
Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), punya cara tersendiri dalam memperingati Hari Buruh atau
May Day, pada Sabtu (1/5/2021). Di antaranya adalah aksi damai dan simpatik dengan
membagikan takjil kepada masyarakat yang ada di kawasan Malioboro, Yogyakarta.
PERINGATI HARI BURUH, DPD KSPSI DIY GELAR AKSI SIMPATIK BERBAGI TAKJIL
SEMBARI SAMPAIKAN 5 TUNTUTAN
YOGYA - Para buruh yang tergabung dalam DPD Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia
(KSPSI) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), punya cara tersendiri dalam memperingati Hari
Buruh atau May Day, pada Sabtu (1/5/2021).
Di antaranya adalah aksi damai dan simpatik dengan membagikan takjil kepada masyarakat yang
ada di kawasan Malioboro, Yogyakarta.
Pasalnya, peringatan Hari Buruh tahun ini bertepatan dengan momen ibadah Puasa Ramadan
1442 Hijriyah/ 2021.
Puluhan buruh mulai melakukan aksinya turun ke jalan dan membagikan takjil sekitar pukul
15.30 WIB di sepanjang Jalan Malioboro .
Ada dua agenda utama yang dilakukan para buruh dari DPD KSPSI DIY pada peringatan Hari
Buruh 2021 tahun ini.
Aksi pertama para buruh menggelar aksi simpatik membagikan takjil di sepanjang Jalan
Malioboro, sementara yang kedua adalah menemui pimpinan DPRD DIY untuk menyampaikan
aspirasinya.
Para buruh DPD KSPSI DIY yang juga bagian dari Forum Komunikasi Buruh Bersatu DIY-Jateng
(FKBB DIY JATENG) itu pada peringatan tahun ini, menyoroti kegagalan pemerintah dalam
melindungi kaum buruh dan rakyatnya sepanjang setahun lebih pandemi Covid-19 terjadi di
Indonesia.
"Sikap pemerintah yang meremehkan di awal-awal pandemi, membuat krisis kesehatan terburuk
dalam seratus tahun terakhir merembet ke segala sendi kehidupan, karena pemerintah tidak
memilik skala prioritas yang jelas, bimbang, antara fokus menanggulangi pandemi atau menjaga
ekonomi tetap tumbuh," kata Waljid Budi Lestarianto, Koordinator Umum Aksi Hari Buruh .
Sikap meremehkan pemerintah itu pada akhirnya membuat Indonesia tidak mendapatkan kedua,
sistem kesehatan kolaps dan ekonomi tumbuh minus.
"Ujung-ujungnya pemerintah mengambil jalan pintas, menggencet buruh dan rakyat lainnya,
dengan segala renik kebijakan yang merugikan," ujar Waljid.
Waljid membeberkan ada sebelas kebijakan dan peraturan yang menyengsarakan kelas buruh
terbit sepanjang satu tahun pandemi.
163