Page 75 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 18 SEPTEMBER 2020
P. 75

Bila PSBB Ketat Diterapkan, Inul Daratista Mengaku Menyerah karena Tak Sanggup Bayar Upah
              Karyawan  Retno menyebut survival perusahaan mempengaruhi seberapa banyak akan merekrut
              dan mempertahankan pekerja.

              Di sisi lain perusahaan juga tidak bisa berjalan tanpa pekerja.

              "Ini adalah situasi luar biasa, ini saat yang tepat untuk pekerja dan pengusaha duduk bersama
              untuk mengurai supaya tidak terjadi  deadlock."  "Karena ada harapan dari sisi pekerja dan
              harapan dari pengusaha yang bisa saja tidak bertemu di situasi saat ini," ungkapnya.

              Retno mengungkapkan hal yang terbaik adalah jalan tengah yang bisa diambil untuk paling tidak
              memenuhi ekspektasi dua pihak.

              Baik pekerja maupun pengusaha dinilai Retno harus siap  legawa  untuk mendapat jalan terbaik.

              "Bisa dicarikan jalan tengah sehingga akan ketemu UMK yang ideal, pastinya memerlukan step
              back baik dari pengusaha dan pekerja," ucapnya.

              Kemnaker  Terima  2,8  Juta  Data  Rekening  Calon  Penerima  Bantuan  Subsidi  Upah  Tahap  4
              Kemnaker Bahas Kebutuhan Hidup Layak 2020  Sementara itu Kementerian Ketenagakerjaan
              (Kemnaker)  tengah  melakukan  pembahasan  kebutuhan  hidup  layak  (KHL)  hasil  peninjauan
              tahun 2020.

              Dilansir  kontan.co.id  , Direktur Pengupahan Direktorat Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial
              dan  Jaminan  Sosial  Tenaga  Kerja  (Ditjen  PHI  JSK),  Kemnaker,  Dinar  Titus  Jogaswitani
              mengatakan,  pembahasan  KHL  hasil  peninjauan  2020  itu  untuk  menetapkan  upah  minimum
              provinsi (UMP) dan upah minimum kabupaten/kota (UMK) tahun 2021 masih dilangsungkan.

              "Saat  ini  sedang  dilakukan  pembahasan  penetapan  KHL  hasil  peninjauan  2020  untuk
              menetapkan UMP 2021 dan  UMK  2021," kata Dinar, Selasa (8/9/2020).

              Sebelumnya,  Presiden  Konfederasi  Serikat  Pekerja  Indonesia  (KSPI)  Said  Iqbal  meminta
              kenaikan upah minimum kabupaten/kota (UMK) dan upah minimum sektoral kabupaten/kota
              (UMSK) tahun 2021 sekurang-kurangnya sebesar 8 persen.

              Ini Alasan Luhut Ditunjuk Jokowi untuk Urus Penanganan Covid-19 di 9 Provinsi Prioritas  Angka
              kenaikan sebesar 8 persen tersebut, setara dengan kenaikan upah minimum dalam tiga tahun
              terakhir.

              Sementara itu, Ketua DPD Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (Hippi) DKI Jakarta, Sarman
              Simanjorang mengatakan, sangat tidak elok berbicara UMP,  UMK  atau UMSK dalam kondisi
              ekonomi seperti saat ini akibat dampak Covid-19.

              Apalagi sampai mematok angka kenaikan 8 persen.

              Menurut Sarman, yang dibutuhkan saat ini adalah bagaimana pengusaha dan pekerja bersama
              sama melawan Covid-19 dengan disiplin melaksanakan protokol kesehatan. Sehingga badai ini
              cepat berlalu.


              "Jadi jika ada permintaan kenaikan UMP atau  UMK  tahun 2021 sangat tidak beralasan dan
              terkesan tidak mau tau kesulitan yang dihadapi pelaku usaha saat ini," kata Sarman.

              Sarman  mengatakan,  jika  alasan  permintaan  kenaikan  upah  untuk  menjaga  daya  beli
              masyarakat, pemerintah sudah meluncurkan program subsidi bagi pekerja yang bergaji di bawah
              5juta perbulan sebesar Rp 600.000 selama empat bulan kepada 15 juta pekerja peserta BPJS
              Ketenagakerjaan.


                                                           74
   70   71   72   73   74   75   76   77   78   79   80