Page 79 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 18 SEPTEMBER 2020
P. 79

3. Dua dokumen itu ialah Berita Acara dan Surat pernyataan soal kebenaran/kesesuaian data
              yang telah diverifikasi dan divalidasi sesuai persyaratan yang telah ditentukan.
              4. Kemenaker melakukan verifikasi data calon penerima BLT maksimal selama 4 hari kerja.

              5.  Kuasa  Pengguna  Anggaran  (Kemenaker)  menetapkan  daftar  penerima  bantuan  BLT
              berdasarkan  data  calon  penerima  bantuan.  Data  yang  dimaksud  sudah  diverifikasi  oleh
              Kemenaker.

              6. Kemenaker menyampaikan Surat Perintah Membayar Langsung (SPM-LS) bantuan BLT ke
              Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN).

              7. KPPN kemudian menyalurkan dana bantuan pemerintah ke bank penyalur (Bank Himpunan
              Milik Negara/Himbara yaitu Bank Mandiri, BRI, BNI, dan BTN).

              8. Proses penyaluran bantuan oleh bank penyalur dilakukan dengan pemindahbukuan dana dari
              bank penyalur ke rekening penerima bantuan (termasuk di bank swasta) dan dilakukan bertahap.

              9.  Proses  penyaluran  bantuan  dilakukan  sesuai  dengan  ketentuan  peraturan  perundang-
              undangan.

              10. Jika ada sisa dana bantuan pemerintah pada bank penyalur sampak akhir tahun anggaran,
              sisa dana disetor kembali ke rekening kas negara.
              11. Penyaluran bantuan pemerintah oleh bank penyalur dilakukan berdasarkan perjanjian kerja
              sama antara Kuasa Pengguna Anggaran dengan bank penyalur.

              12. Apabila pemberi kerja (perusahaan) tidak memberikan data yang sebenarnya, pemberi kerja
              akan dikenakan sanksi sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.

              13.  Dalam  hal  penerima  bantuan  tak  memenuhi  syarat  tetapi  telah  menerima  bantuan
              pemerintah,  penerima  bantuan  itu  wajib  mengembalikan  bantuan  yang  telah  diterima  ke
              rekening kas negara.

              Penyebab Pekerja Belum Terima BLT BPJS  Perlu dicatat, sasaran penerima Bantuan Subsidi
              Upah (BSU/BLT BPJS) dari pemerintah pada 2020 dipatok sebanyak 15.725.232 pekerja. Oleh
              karena itu, jumlah penerima bantuan ini terbatas pada angka tersebut.

              Selain itu, berdasarkan keterangan dari  Kemenaker  , ada setidaknya empat kategori penyebab
              yang membuat pekerja swasta tidak menerima bantuan BLT BPSJ (BSU).

              Pertama    ,  pekerja  tersebut  belum  terdatar  sebagai  peserta  BPJS  Ketenagakerjaan.  Artinya,
              pekerja itu memang tidak memenuhi syarat untuk menerima BLT.

              Kedua    ,  perusahaan  belum  mendaftarkan  nomor  rekening  pekerja  kepada  BPJS
              Ketenagakerjaan. Jika ini terjadi, pekerja tak bisa menerima BLT meski berstatus peserta aktif
              BPJS Ketenagakerjaan dan bergaji kurang dari Rp5 juta.

              Ketiga    ,  bantuan  subsisi  upah  (BSU/BLT  BPJS)  diberikan  secara  bertahap.  Oleh  karena
              penyaluran bantuan bertahap, ada kemungkinan pekerja belum menerima BLT karena namanya
              terdata untuk pencairan tahap selanjutnya. Hingga 17 September 2020, proses pencairan BLT
              BPJS baru berjalan sampai tahap 3 dan total penerima belum menyentuh angka 15 juta orang.

              Keempat  , data dan rekening masih dalam proses verifikasi. Proses ini bisa berlangsung di BPJS
              Ketenagakerjaan, atau Kemenaker.




                                                           78
   74   75   76   77   78   79   80   81   82   83   84