Page 210 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 23 JUNI 2020
P. 210

Ringkasan

              Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani meminta pemerintah memikirkan nasib para Pekerja
              Migran Indonesia (PMI) yang pulang sebagai imbas pandemi Covid-19. Hal ini dikatakan Netty
              merespon pernyataan Kepala Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo
              yang  mengatakan  144.327  PMI  telah  kembali  ke  Indonesia.  Kemudian  menurut  Badan
              Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), 103 ribu diantaranya telah berada di kampung
              halamannya masing-masing
              NETTY PRASETIYANI: PEMERINTAH HARUS PIKIRKAN NASIB PMI YANG
              TERDAMPAK COVID-19

              JAKARTA -  Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani meminta pemerintah memikirkan nasib
              para Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang pulang sebagai imbas pandemi Covid-19. Hal ini
              dikatakan Netty merespon pernyataan Kepala Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19
              Doni Monardo yang mengatakan 144.327 PMI telah kembali ke Indonesia. Kemudian menurut
              Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI), 103 ribu diantaranya telah berada di
              kampung halamannya masing-masing.

              "Pemerintah  harus  memiliki  solusi  untuk  Pekerja  Migran  Indonesia  yang  terpaksa  pulang.
              Sebagian besar dari mereka selama ini menjadi tulang punggung keluarganya di kampung. Jika
              mereka tidak bekerja, maka pasti berdampak pada ekonomi keluarganya," ungkap Netty belum
              lama ini. Netty mengkhawatirkan, kondisi ini akan menurunkan tingkat belanja dan konsumsi
              masyarakat dan berimplikasi pada buruknya angka pertumbuhan ekonomi.

              "Harus ada upaya terobosan penyediaan lapangan kerja untuk menyerap potensi mereka. Jika
              tidak, angka pengangguran semakin tinggi dan berpotensi menjadi masalah tersendiri di daerah.
              Di dapil saya, Cirebon dan Indramayu, kondisi ini dikeluhkan para pejabat dinas tenaga kerja,"
              katanya  Politisi Fraksi PKS ini menyampaikan, berdasarkan laporan dari Dinas Tenaga Kerja dan
              Transmigrasi Provinsi Jawa Barat, selama periode Januari-April, sebanyak 5.491 orang PMI yang
              pulang ke Jawa Barat. Angka tersebut diprediksi akan terus bertambah.

              "Pemerintah juga harus memperluas perlindungan sosial dan kesehatan para pekerja migran.
              Info yang saya terima, tidak sedikit mereka yang pulang dalam keadaan positif Covid-19. Apakah
              perangkat kesehatan di daerah sudah disiapkan untuk menangani hal tersebut?" tanya Netty.

              Ia juga menyoal pentingnya pemerintah membuat kebijakan fundamental yang memperkuat
              regulasi  perlindungan  hak  pekerja,  akselarasi  investasi  serta  pemulihan  industri  dan
              perdagangan.

              "Ratusan ribu pekerja migran kita dipulangkan dan lainnya di-PHK atau dirumahkan. Tentu tidak
              masuk akal jika Indonesia malah menerima masuknya sejumlah TKA untuk bekerja di sektor
              yang  bisa  ditangani  oleh  anak  negeri.  Dimana  letak  nasionalisme  dan  pembelaan  kita  pada
              keadilan sosial?" tegasnya.

              Disamping itu, Netty juga mengkritisi penyaluran Bansos Covid-19 yang belum mencapai target
              seratus persen. Netty meminta agar hal ini segera dikebut dan tidak ada lagi data penerima
              yang kacau. Ia meminta para keluarga PMI untuk diperhatikan, jangan sampai ada keluarga
              yang seharusnya menerima bansos malah terlewatkan.

              "Saat ini, Bansos merupakan salah satu harapan masyarakat untuk tetap bertahan hidup. Kita
              sudah  banyak  kehilangan  nyawa  karena  Covid-19,  tidak  boleh  ada  kasus  orang  meninggal
              karena kelaparan. Ini tanggung jawab negara dan masyarakat dunia-akhirat secara bersama-
              sama," pungkasnya. (*).



                                                           209
   205   206   207   208   209   210   211   212   213   214   215