Page 218 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 23 JUNI 2020
P. 218

Hal  tersebut  dikatakan  Netty  merespon  pernyataan  Kepala  Gugus  Tugas  Percepatan
              Penanganan Covid-19 Doni Monardo yang mengatakan 144.327 PMI telah kembali ke Indonesia.
              Kemudian  menurut  Badan  Perlindungan  Pekerja  Migran  Indonesia  (BP2MI),  103  ribu  di
              antaranya telah berada di kampung halamannya masing-masing.



              PEMERINTAH HARUS PIKIRKAN NASIB PEKERJA MIGRAN TERDAMPAK COVID-19

              ANGGOTA  Komisi  IX  DPR  RI  Netty  Prasetiyani  meminta  pemerintah  memikirkan  nasib  para
              Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang pulang sebagai imbas pandemi Covid-19.

              Hal  tersebut  dikatakan  Netty  merespon  pernyataan  Kepala  Gugus  Tugas  Percepatan
              Penanganan Covid-19 Doni Monardo yang mengatakan 144.327 PMI telah kembali ke Indonesia.
              Kemudian  menurut  Badan  Perlindungan  Pekerja  Migran  Indonesia  (BP2MI),  103  ribu  di
              antaranya telah berada di kampung halamannya masing-masing.
              "Pemerintah  harus  memiliki  solusi  untuk  Pekerja  Migran  Indonesia  yang  terpaksa  pulang.
              Sebagian besar dari mereka selama ini menjadi tulang punggung keluarganya di kampung. Jika
              mereka tidak bekerja, maka pasti berdampak pada ekonomi keluarganya," ungkap Netty melalui
              pernyataan tertulis belum lama ini.
              Netty mengkhawatirkan, kondisi ini akan menurunkan tingkat belanja dan konsumsi masyarakat
              dan berimplikasi pada buruknya angka pertumbuhan ekonomi.

              "Harus ada upaya terobosan penyediaan lapangan kerja untuk menyerap potensi mereka. Jika
              tidak, angka pengangguran semakin tinggi dan berpotensi menjadi masalah tersendiri di daerah.
              Di dapil saya, Cirebon dan Indramayu, kondisi ini dikeluhkan para pejabat dinas tenaga kerja,"
              katanya  Politikus Fraksi PKS ini menyampaikan, berdasarkan laporan dari Dinas Tenaga Kerja
              dan Transmigrasi Provinsi Jawa Barat, selama periode Januari-April 2020, sebanyak 5.491 orang
              PMI yang pulang ke Jawa Barat. Angka tersebut diprediksi akan terus bertambah.

              "Pemerintah juga harus memperluas perlindungan sosial dan kesehatan para pekerja migran.
              Info yang saya terima, tidak sedikit mereka yang pulang dalam keadaan positif Covid-19. Apakah
              perangkat kesehatan di daerah sudah disiapkan untuk menangani hal tersebut?" tanya Netty.
              Ia juga menyoal pentingnya pemerintah membuat kebijakan fundamental yang memperkuat
              regulasi  perlindungan  hak  pekerja,  akselarasi  investasi  serta  pemulihan  industri  dan
              perdagangan.

              "Ratusan ribu pekerja migran kita dipulangkan dan lainnya di-PHK atau dirumahkan. Tentu tidak
              masuk akal jika Indonesia malah menerima masuknya sejumlah TKA untuk bekerja di sektor
              yang  bisa  ditangani  oleh  anak  negeri.  Dimana  letak  nasionalisme  dan  pembelaan  kita  pada
              keadilan sosial?" tegasnya.

              Di samping itu, Netty juga mengkritisi penyaluran Bansos Covid-19 yang belum mencapai target
              seratus persen. Netty meminta agar hal ini segera dikebut dan tidak ada lagi data penerima
              yang kacau. Ia meminta para keluarga PMI untuk diperhatikan, jangan sampai ada keluarga
              yang seharusnya menerima bansos malah terlewatkan.
              "Saat ini, Bansos merupakan salah satu harapan masyarakat untuk tetap bertahan hidup. Kita
              sudah  banyak  kehilangan  nyawa  karena  Covid-19,  tidak  boleh  ada  kasus  orang  meninggal
              karena kelaparan. Ini tanggung jawab negara dan masyarakat dunia-akhirat secara bersama-
              sama," pungkasnya. (OL-09).



                                                           217
   213   214   215   216   217   218   219   220   221   222   223