Page 189 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 22 OKTOBER 2020
P. 189

HRWG MINTA KUNJUNGAN PM JEPANG DIMANFAATKAN UNTUK RENEGOSIASI
              SKEMA KERJA SAMA MAGANG
              Perdana Menteri Jepang, Yoshihide Suga dan Presiden Joko Widodo/Net

              Lawatan  kerja  yang  dilakukan  oleh  Perdana  Menteri  Jepang,  Yoshihide  Suga  ke  Indonesia
              hendaknya dimanfaatkan pemerintah Indonesia untuk melakukan negosiasi ulang atau bahkan
              moratorium kerja sama skema magang Technical Intern Training Program (TITP).

              Berita  terkait  Dapat  Pinjaman  Rp  6,9  Triliun,  Indonesia  Ajak  Jepang  Perkuat  Tata  Kelola
              Kesehatan  Kawasan  Beda  Potret  PM  Yoshihide  Suga  Saat  Kunjungi  Vietnam  Dan  Indonesia
              Indonesia Dan Jepang Sepakat Kerjasama Soal Isu Laut China Selatan dan Korut

              Menyoroti maraknya praktik perekrutan tidak adil dan eksploitasi dan pelanggaran hak asasi
              manusia, Human Rights Working Group (HRWG) mendesak pemerintah Indonesia dan Jepang
              untuk meninjau kembali skema TITP.

              Deputi Direktur HRWG, Daniel Awigra dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi pada Rabu
              (21/10)  mengatakan,  perekturan  tidak  adil  kerap  terjadi  pada  pemagang  Indonesia  dengan
              adanya penarikan biaya berlebih tanpa adanya pengawasan dari pemerintah Indonesia.

              "Praktik merugikan ini disebabkan pemerintah Indonesia tidak menetapkan struktur biaya proses
              pemagangan ke Jepang," ujar Daniel.

              Selama  ini,  Daniel  mengatakan,  skema  pemagangan  hanya  diatur  melalui  Permenaker  No.
              8/2018 tentang Tata Cara Perizinan dan Penyelenggaraan Pemagangan di Luar Negeri. Namun
              para pemagang sendiri telah dikeluarkan dari skema perlindungan yang diatur dalam Pasal 4 (b)
              UU 18/2017 tentang Perlindungan Pekerja Migran.

              "HRWG  mengakui  kontribusi  positif  ekonomi  atas  kerjasama  ini.  Meski  demikian,  maraknya
              praktik eksploitasi dan pelanggaran HAM harus dihentikan," terang Daniel.

              "Dalam  skema  ini,  alih-alih  ingin  meningkatkan  keterampilan  dan  pengetahuan  serta
              memperbaiki nasib dengan magang ke Jepang, sebelum mereka berangkat, banyak dari mereka
              bahkan sudah terlilit utang," jelasnya.

              Berdasarkan  hasil  kajian  HRWG  bertajuk  "Shifting  the  Paradigm  of  Indonesia-Japan  Labour
              Migration Cooperation" yang dirilis pada Mei 2020, ditemukan banyaknya praktik eksploitasi para
              pekerja.

              "Pemerintah  Indonesia  dan  Jepang  harus  mengubah  paradigma  lama,  yaitu  kerjasama
              mendatangkan  buruh  murah  sebanyak-banyaknya  dan  tutup  mata  atas  praktek  eksploitasi,"
              tegas Daniel.

              Selain  moratorium,  ia  mengatakan,  kunjungan  Suga  juga  dapat  dijadikan  agenda  untuk
              melakukan  renegosiasi  bilateral  sembari  memperbaiki  payung  hukum  perlindungan  dan
              efektivitas pengawasannya, baik di Indonesia dan Jepang.

              Dapat Pinjaman Rp 6,9 Triliun, Indonesia Ajak Jepang Perkuat Tata Kelola Kesehatan Kawasan
              Dalam  pernyataanya,  Daniel  juga  menggarisbawahi  upaya  pemeritah,  khususnya  Menteri
              Ketenagakerjaan, yang hendak meneruskan dan menambah kuota para pemagang ke Jepang.
              Data dari Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja, dan Kesejahteraan Jepang pada 21 Januari
              2020, terdapat 51.337 WNI yang bekerja di Jepang dengan lebih dari setengahnya masuk dalam
              skema magang.

              EDITOR: SARAH MEILIANA GUNAWAN Tag: JEPANG YOSHIHIDE SUGA HRWG MAGANG .
                                                           188
   184   185   186   187   188   189   190   191   192   193   194