Page 145 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 23 JULI 2021
P. 145
Judul Pengusaha Besar Merasa Dianaktirikan di Tengah Pandemi
Nama Media merdeka.com
Newstrend Dampak Virus COVID-19 dalam Ketenagakerjaan
Halaman/URL https://www.merdeka.com/uang/pengusaha-besar-merasa-
dianaktirikan-di-tengah-pandemi.html
Jurnalis Anisyah Al Faqir
Tanggal 2021-07-22 18:15:00
Ukuran 0
Warna Warna
AD Value Rp 17.500.000
News Value Rp 52.500.000
Kategori Ditjen PHI & Jamsos
Layanan Korporasi
Sentimen Negatif
Narasumber
positive - Roy Nicholas Mandey (Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo)) Kita
tidak mempermasalahkan mereka (SME tradisional) karena memang harus dibantu, tapi yang
besar juga harus dibantu
negative - Roy Nicholas Mandey (Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo))
Kalau korporasi besar tidak dibantu ketika bangkrut, tutup dan dipailitkan, investor hengkang
negative - Roy Nicholas Mandey (Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo))
Dampak multiplier effect to big to fail akan terjadi ekonomi tahun 30-nan, ekonomi hancur di
dunia
negative - Roy Nicholas Mandey (Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo))
Kita sudah tidak ada cadangan, kami sudah terdampak
neutral - Roy Nicholas Mandey (Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo)) Jadi
sering kali di (aturan) PPKM ini tidak ada bantuan untuk korporasi sektor swalayan. Dalam hal
ini karena yang dilihat hanya sektor bawah. Sementara kita harus menjaga sektor bawah tetap
terjaga ada tenaga kerja
Ringkasan
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo), Roy Nicholas Mandey merasa seperti
anak tiri yang tak diperhatikan pemerintah selama pandemi Covid-19 berlangsung. Banyak
kebijakan pemerintah yang tidak berpihak kepada korporasi karena dianggap memiliki kekuatan
cadangan dana besar sehingga tidak menjadi perhatian khusus pemerintah.
PENGUSAHA BESAR MERASA DIANAKTIRIKAN DI TENGAH PANDEMI
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo), Roy Nicholas Mandey merasa seperti
anak tiri yang tak diperhatikan pemerintah selama pandemi Covid-19 berlangsung. Banyak
144