Page 210 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 23 JULI 2021
P. 210

Kebijakan tersebut sebagai upaya membantu mengatasi dampak sektor ketenagakerjaan akibat
              pandemi Covid-19, khususnya di masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
              Melalui kebijakan penyaluran BSU 2021 yang diluncurkan ke publik pada Rabu (21/7) malam,
              lanjut  Ida,  diharapkan  dapat  mencegah  terjadinya  pemutusan  hubungan  kerja  (PHK)  dan
              membantu  pekerja/buruh  yang  dirumahkan  atau  berkurang  gajinya  karena  pembatasan  jam
              kerja.

              "Upaya  ini  tidak  lain  agar  tingkat  pengangguran  dan  kemiskinan  akibat  pandemi  dapat  kita
              tekan," kata Ida dalam keterangan tertulisnya, Kamis (22/7).

              Sebagai salah satu pelaksana program pemulihan ekonomi nasional (PEN), kata Ida, Kemnaker
              sejak tahun 2020 lalu telah menggulirkan empat program PEN dan menyentuh langsung sektor
              ketenagakerjaan di Indonesia.

              Pertama, program BSU yang telah diberikan kepada 12,2 juta orang.

              Kedua, program kartu pra kerja yang menyasar pada 5,5 juta orang.

              Ketiga, program bantuan produktif usaha mikro yang mencapai 12 juta orang.

              Keempat, berbagai program padat karya di kementerian/lembaga yang menyasar 2,6 juta orang.

              "Keempat  program  tersebut  merupakan  wujud  keseriusan  Kemnaker  sebagai  salah  satu
              pelaksana program PEN yang terus berupaya keras menanggulangi dampak pandemi Covid-19
              di sektor ketenagakerjaan," ujar Ida.

              Ida menambahkan, pihaknya juga meluncurkan sejumlah progran dalam penanganan dampak
              Covid-19 pada tahun 2020 lalu. Yakni pelatihan vokasi dengan metode yang mencapai 121 ribu
              orang, pelatihan peningkatan produktivitas bagi 11.000 tenaga kerja, serta sertifikasi kompetensi
              yang mencapai hampir 750.000 orang.

              Program  lainnya  terkait  jaring  pengaman  perluasan  kesempatan  kerja  seperti  program
              wirausaha, padat karya, dan inkubasi bisnis yang total mencapai 322.000 orang.


              Tak ketinggalan, Kemnaker juga melakukan jejaring kerja sama penempatan tenaga kerja di
              tengah pandemi, dengan berhasil menempatkan 948.000 tenaga kerja di dalam maupun di luar
              negeri.

              "Jika kita total upaya pemerintah memitigasi dampak pandemi di sektor ketenagakerjaan tadi
              jumlahnya bisa mencapai 34,6 juta orang, melebihi penduduk usia kerja terdampak COVID-19,
              yang menurut survei BPS mencapai 29,12 juta orang," ujar Ida.

              Ida menerangkan, untuk memastikan investasi dapat menyerap tenaga kerja secara optimal,
              maka pemerintah telah berkolaborasi dengan pemerintah daerah dalam memberikan perizinan
              investasi.

              Hal  ini  diperlukan  agar  investasi  yang  bisa  dilakukan  benar-benar  sesuai  kebutuhan  dan
              keunggulan  karakteristik  masing-masing  daerah,  serta  bisa  memberikan  kontribusi  maksimal
              bagi pembangunan termasuk, dalam hal penyerapan tenaga kerja.
              Pemerintah  juga  menjalankan  strategi  kolaborasi  lintas  sektoral  dalam  hal  pengembangan
              investasi yaitu dalam pelaksanaan proyek-proyek strategis nasional yang dalam pelaksanaannya
              melibatkan berbagai K/L.

              "Misalnya program pengembangan daerah pariwisata super prioritas, Kemnaker melalui BLK ikut
              terlibat dalam pengembangan kualitas SDM pekerja yang ada," tutur Ida.

                                                           209
   205   206   207   208   209   210   211   212   213   214   215