Page 212 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 23 JULI 2021
P. 212

positive - Ida Fauziyah (Menteri Ketenagakerjaan) Sehingga akuntabel dan valid dipergunakan
              oleh pemerintah sebagai dasar pemberian bantuan subsidi secara cepat dan tepat sasaran
              neutral - Ida Fauziyah (Menteri Ketenagakerjaan) Dalam hal pekerja bekerja di wilayah PPKM
              yang UMKnya di atas Rp 3,5 juta maka menggunakan UMK sebagai batasan kriteria upah



              Ringkasan

              Pelaksanaan  program  Bantuan  Subsidi  Upah  (BSU)  dengan  data  dari  Badan  Penyelenggara
              Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan atau BP Jamsostek dinilai tidak akan berdampak optimal.
              Sebab  masih  banyak  pekerja  yang  belum  terdaftar  di  BPJS  Ketenagakerjaan.  Kementerian
              Ketenagakerjaan (Kemnaker) harus melakukan pendataan secara mandiri agar pelaksanaan BSU
              bisa benar-benar tepat sasaran. "Pemerintah harus lebih cerdas tidak mengulang seperti tahun
              lalu, BSU seharusnya juga diberikan untuk pekerja informal. Kalau orang yang masih dapat upah
              dibantu tetapi yang gak dapat upah tidak dibantu ini namanya tidak ada rasa keadilan," ucap
              Sekjen Organisasi Pekerja Seluruh Indonesia (OPSI) Timboel Siregar saat dihubungi Investor
              Daily pada Kamis (22/7).



              PENYALURAN BSU BERDASARKAN DATA BPJAMSOSTEK TAK BERDAMPAK OPTIMAL
              KE PEKERJA INFORMAL
              JAKARTA,  -  Pelaksanaan  program  Bantuan  Subsidi  Upah  (BSU)  dengan  data  dari  Badan
              Penyelenggara  Jaminan  Sosial  (BPJS)  Ketenagakerjaan  atau  BP  Jamsostek  dinilai  tidak  akan
              berdampak optimal. Sebab masih banyak pekerja yang belum terdaftar di BPJS Ketenagakerjaan.
              Kementerian  Ketenagakerjaan  (Kemnaker)  harus  melakukan  pendataan  secara  mandiri  agar
              pelaksanaan BSU bisa benar-benar tepat sasaran.

              "Pemerintah  harus  lebih  cerdas  tidak  mengulang  seperti  tahun  lalu,  BSU  seharusnya  juga
              diberikan untuk pekerja informal. Kalau orang yang masih dapat upah dibantu tetapi yang gak
              dapat upah tidak dibantu ini namanya tidak ada rasa keadilan," ucap Sekjen Organisasi Pekerja
              Seluruh Indonesia (OPSI) Timboel Siregar saat dihubungi Investor Daily pada Kamis (22/7).

              Berkaca  dari  pengalaman  di  tahun  2020,  saat  itu  penyaluran  BSU  dilakukan  dengan
              menggunakan  data  BPJS  Ketenagakerjaan  padahal  banyak  pekerja  yang  tidak  terdaftar.
              Sehingga  masih  banyak  tenaga  kerja  yang  pekerjaannya  terdampak  pandemi  namun  tidak
              menerima BSU.

              Timboel menyarankan sejumlah metode pendataan untuk peserta penerima BSU. Pertama yaitu
              Kemnaker harus melakukan pembenahan terkait proses menetapkan pekerja menjadi peserta.
              Bisa melalui data BPJS Ketenagakerjaan tetapi yang non aktif, mereka tidak membayar iuran lagi
              karena tidak mendapat upah.

              "Saya tidak setuju kalau pemerintah memberikan BSU kepada peserta yang aktif. Kalau yang
              tidak aktif, dia tidak lagi membayar iuran karena upahnya tidak lagi dibayar oleh pengusaha, ini
              yang harus disasar," ucap Timboel.

              Kedua  yaitu  pemerintah  menjalankan  sistem  jemput  bola  dengan  bertanya  ke  perusahaan-
              perusahaan bahkan ke usaha informal. Sebab pekerja informal paling terdampak dari kondisi
              pandemi Covid-19. Khususnya dengan adanya kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan
              Masyarakat (PPKM) Darurat. Pihak Kemnaker bisa menugaskan dinas ketenagakerjaan di daerah
              dan pengawas ketenagakerjaan untuk mendata pekerja toko, pekerja tenant di mall, dan pekerja
              informal untuk mendata pekerja terdampak pandemi.

                                                           211
   207   208   209   210   211   212   213   214   215   216   217