Page 217 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 23 JULI 2021
P. 217

"Kalau  ini  terkait  dampak  Covid-19  dan  korelasinya  dengan  PPKM,  maka  tidak  boleh  ada
              diskriminasi,  tidak  boleh  ada  perbedaan,"  ujarnya  saat  dihubungi  Tribunnews.com,  Kamis
              (22/7/2021).

              "Apa yang melatarbelakangi bantuan subsidi hanya diberikan kepada pekerja dengan gaji Rp 3,5
              juta?" tanya dia.

              Kepala Keluarga yang Positif Covid-19 Akan Terima Bantuan Sosial Iwan juga mempertanyakan
              soal bantuan Rp 500 ribu yang diberikan dua bulan saja.

              "Kalau untuk dua bulan, bagaimana setelahnya," sambung dia.

              Selain periode penyaluran bantuan, dirinya juga mempertanyakan data penerima BLT Subsidi
              Gaji tersebut.

              "Ini disebutkan katanya untuk 8 juta pekerja, datanya dari mana itu?" "Data yang dipegang
              pemerintah itu data apa? data pekerja formal atau informal," ucapnya.

              "Kenapa terjadi diskriminasi dengan pembatasan pekerja dengan gaji di bawah Rp 3,5 juta."
              "Kalau  bicara  dampak,  semua  terkena  dampak  Covid-19  dan  PPKM.  Jadi  tidak  boleh  ada
              diskriminasi," tegas Iwan.

              Dirinya pun menilai, bantuan tersebut akan menimbulkan kecemburuan bagi pekerja dengan gaji
              di atas Rp 3,5 juta.

              "Dana  ini  kan  dari  pemerintah  pusat  melalui  APBN,  harusnya  tidak  boleh  ada  perbedaan."
              "Ironisnya ini hanya diberikan kepada 8 juta pekerja, ini lebih parah lagi." "Ini akan menimbulkan
              kecemburuan sosial," beber dia.

              Menurutnya, pekerja yang memiliki gaji di atas Rp 3,5 juta juga akan kehilangan gajinya karena
              terdampak PPKM.

              "Karena yang terkena dampak Covid-19 termasuk PPKM, kalau terjadi bergiliran ada libur dan
              sebagainya, upah mereka sudah tidak utuh lagi." "Yang tadinya terima Rp 5 juta, karena libur
              dua minggu, jadi upah mereka sudah tidak utuh lagi," imbuhnya.

              Sebelumnya, Menteri Ketenagakerjaan, Ida Fauziyah mengatakan, kebijakan BSU dikeluarkan
              untuk mencegah pengusaha memutuskan hubungan kerja dengan pekerjanya, serta membantu
              pekerja yang dirumahkan.

              "Pemberian BSU diharapkan mampu meningkatkan daya beli dan menjaga tingkat kesejahteraan
              pekerja  atau  buruh."  "Adanya  BSU  juga  diharapkan  mampu  membantu  meringankan  beban
              pengusaha untuk dapat mempertahankan usahanya di masa pandemi Covid-19," ujarnya, Rabu
              (21/7/2021), dikutip dari laman kemnaker.go.id .

              Ida berharap beban perusahaan dapat berkurang dengan adanya BSU tersebut.

              "Melalui BSU ini, kita berharap hubungan industrial yang harmonis dan kondusif di perusahaan
              terjaga. Sehingga sekali lagi, PHK dapat terhindarkan," tegasnya.

              Jumlah calon penerima BSU diestimasi mencapai kurang lebih 8 juta orang dengan kebutuhan
              anggaran sebesar Rp8 Triliun.

              "Jumlah ini masih berupa estimasi mengingat proses screening data yang sesuai dengan kriteria
              di atas masih dilakukan oleh BPJS Ketenagakerjaan," terang Ida.

              Adapun kriteria yang mendapat Bantuan Subsidi Upah di antaranya yakni:

                                                           216
   212   213   214   215   216   217   218   219   220   221   222