Page 208 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 23 JULI 2021
P. 208

KEMENAKER MASIH MATANGKAN KEBIJAKAN SUBSIDI UPAH

              JAKARTA - Kementerian Ketenagakerjaan masih mematangkan kebijakan penyaluran bantuan
              pemerintah berupa subsidi upah bagi pekerja pada tahun ini. Kebijakan tersebut merupakan
              upaya untuk mengatasi dampak sektor ketenagakerjaan akibat pandemi Covid-19, khususnya
              selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat.

              Menteri Ketenagakerjaa Ida Fauziyah mengatakan kebijakan subsidi upah tersebut diharapkan
              dapat  mencegah  terjadinya  Pemutusan  Hubungan  Kerja  (PHK)  dan  membantu  pekerja  yang
              dirumahkan atau berkurang gajinya karena pembatasan jam kerja.

              "Upaya  ini  tidak  lain  agar  tingkat  pengangguran  dan  kemiskinan  akibat  pandemi  dapat  kita
              tekan," katanya, dikutip dari keterangan resminya, Kamis (22/7/2021).

              Sebagai salah satu pelaksana program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), Kemenaker sejak
              tahun 2020 telah menggulirkan 4 program PEN dan menyentuh langsung sektor ketenagakerjaan
              di Indonesia.

              Pertama, program bantuan subsidi upah (BSU) yang telah diberikan kepada 12,2 juta orang.

              Kedua, program kartu pra kerja yang menyasar pada 5,5 juta orang.

              Ketiga, program bantuan produktif usaha mikro yang mencapai 12 juta orang.
              Keempat, berbagai program padat karya di kementerian/lembaga yang menyasar 2,6 juta orang.

              "Keempat  program  tersebut  merupakan  wujud  keseriusan  Kemenaker  sebagai  salah  satu
              pelaksana program PEN yang terus berupaya keras menanggulangi dampak pandemi Covid-19
              di sektor ketenagakerjaan," jelasnya.

              Ia  pun  menambahkan  Kemenaker  juga  banyak  meluncurkan  program  dalam  penanganan
              dampak Covid-19 pada tahun lalu, yakni pelatihan vokasi dengan metode blended training bagi
              121.000 orang, pelatihan peningkatan produktivitas bagi 11.000 tenaga kerja, serta sertifikasi
              kompetensi yang mencapai hampir 750.000 orang.


              Program  lainnya  terkait  jaring  pengaman  perluasan  kesempatan  kerja  seperti  program
              wirausaha, padat karya, dan inkubasi bisnis yang menjangkau 322.000 orang. Kemenaker juga
              melakukan jejaring kerja sama penempatan tenaga kerja selama pandemi dengan menempatkan
              948.000 tenaga kerja di dalam maupun di luar negeri.

              "Jika kita total upaya pemerintah memitigasi dampak pandemi di sektor ketenagakerjaan tadi
              jumlahnya bisa mencapai 34,6 juta orang, melebihi penduduk usia kerja terdampak Covid-19,
              yang menurut survei BPS mencapai 29,12 juta orang," ujarnya.

              Menurutnya, untuk memastikan investasi dapat menyerap tenaga kerja secara optimal, maka
              pemerintah  telah  berkolaborasi  dengan  pemerintah  daerah  dalam  memberikan  perizinan
              investasi.

              Hal  ini  diperlukan  agar  investasi  yang  bisa  dilakukan  benar-benar  sesuai  kebutuhan  dan
              keunggulan  karakteristik  masing-masing  daerah,  serta  bisa  memberikan  kontribusi  maksimal
              bagi pembangunan termasuk, dalam hal penyerapan tenaga kerja.

              "Pemerintah  juga  menjalankan  strategi  kolaborasi  lintas  sektoral  dalam  hal  pengembangan
              investasi yaitu dalam pelaksanaan proyek-proyek strategis nasional yang dalam pelaksanaannya
              melibatkan berbagai k/l. Misalnya program pengembangan daerah pariwisata super prioritas,
              Kemenaker  melalui  BLK  ikut  terlibat  dalam  pengembangan  kualitas  SDM  pekerja  yang  ada,"
              tambahnya.
                                                           207
   203   204   205   206   207   208   209   210   211   212   213