Page 103 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 21 APRIL 2021
P. 103

Dia  menyatakan,  selama  Ida  Fauziyah  menjadi  menteri,  pendirian  Posko  THR  itu  tidak  jelas
              manfaatnya bagi buruh. Menteri ini hanya melakukan kegiatan copy paste dari kegiatan menteri-
              menteri sebelumnya.

              Pada era digitalisasi saat ini, ujar Sahat, tidak lagi diperlukan pendirian posko secara fisik dalam
              menangani masalah yang dihadapi buruh/pekerja. Akibatnya, kehadiran posko itu  tidak jelas
              manfaatnya bagi buruh, yang bermasalah soal THR dan kesejahterannya.

              "Yang diinginkan buruh itu adalah THR diterima tepat waktu sesuai aturan", tandasnya. Untuk
              memastikan hak buruh/pekerja soal THR itu diterima adalah dengan menggunakan teknologi
              virtual," terang Sahat.

              Dan hal itu, lanjutnya, tidak perlu menunggu berdirinya posko THR, tetapi dapat dilakukan oleh
              buruh sejak jauh-jauh hari. Apalagi posko itu diadakan waktnya pada bulan puasa. Sehingga,
              jika pun ada pengaduan ke posko itu, kemungkinan penyelesalian kasusnya telah lewat hari raya.

              Padahal yang penting bagi buruh adalah THR itu diterima sebelum hari raya. Sesuai namanya
              diberikan tunjangan kesejahteraan keagamaan.

              Pendirian posko THR tahun ini, menurut Sahat, menunjukan Menaker Ida Fauziyah tidak punya
              konsep jelas yang memastikan hak pekerja soal THR diterima pekerja tepat waktu. Apalagi, saat
              pandemic Covid-19 yang membuat keadaan pekerja terpuruk.

              Seperti  diketahui,  Menaker  lewat  siaran  persnya,  diberitakan  meluncurkan  posko  THR  tahun
              2021. Disebutkan, Posko THR 2021 ini bertujuan memberikan pelayanan informasi, konsultasi,
              maupun pengaduan atas pelaksanaan pembayaran THR.

              Dia menjelaskan, Posko THR ini memberikan beberapa akses pelayanan, yang bisa dimanfaatkan
              para pekerja/buruh, pengusaha, maupun masyarakat umum. Di antaranya layanan secara luring
              (offline) di Ruang Pelayanan Terpadu Satu Atap (PTSA), kantor Kemnaker, Jakarta.

              Layanan tatap muka ini dilakukan dengan tetap memperhatikan prosedur/protokol kesehatan
              pencegahan penularan Covid-19.***.



































                                                           102
   98   99   100   101   102   103   104   105   106   107   108