Page 220 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 19 JANUARI 2021
P. 220

"Waktu penyalurannya antara bulan Agustus sampai Oktober 2020, target penyaluran 12,4 juta
              dengan anggaran separuh dari Rp 29,4 triliun, realisasinya 12,29 juta penerima anggarannya Rp
              14,8  triliun.  Kalau  dipersentase  sudah  99,11  persen,  yang  belum  tersalurkan  ada  110.762
              pekerja," kata Ida Fauziyah dalam raker bersama Komisi IX DPR RI, Senin (18/1/2021).



              ADA REKENING GANDA, REALISASI PENYALURAN SUBSIDI GAJI TAK SAMPAI 100
              PERSEN

              Menteri  Ketenagakerjaan  (Menaker)  Ida  Fauziyah  mengatakan,  realisasi  penyaluran  Bantuan
              Subsidi Upah (BSU) atau subsidi gaji belum mencapai 100 persen. Hal ini terjadi karena adanya
              beberapa kendala yang menyebabkan realisasi terganggu. Salah satunya ada data yang tidak
              valid.

              "Waktu penyalurannya antara bulan Agustus sampai Oktober 2020, target penyaluran 12,4 juta
              dengan anggaran separuh dari Rp 29,4 triliun, realisasinya 12,29 juta penerima anggarannya Rp
              14,8  triliun.  Kalau  dipersentase  sudah  99,11  persen,  yang  belum  tersalurkan  ada  110.762
              pekerja," kata Ida Fauziyah dalam raker bersama Komisi IX DPR RI, Senin (18/1/2021).

              Selanjutnya, untuk gelombang kedua periode November 2020 telah disalurkan kepada 12,4 juta
              penerima dengan anggaran yang sama seperti gelombang 1. Sementara untuk realisasinya telah
              disalurkan sebesar Rp 14,6 triliun kepada Rp 12,24 juta penerima, presentasinya 98,71 persen.

              Untuk gelombang 2 ini belum tersalurkan kepada 159.727 pekerja. Sehingga total realisasi dari
              gelombang 1 dan 1 mencapai Rp 29,4 triliun atau persentasenya 98,91 persen.

              "Tentu bapak ibu masih bertanya-tanya. Kenapa tidak tersalurkan 100 persen? kami menjelaskan
              bahwa penyebab rekening belum tersalurkan yang pertama ada duplikasi, ada rekening ganda
              atau double," ujarnya.

              Kemudian,  data  tidak  valid.  Nama  yang  terdaftar  itu  tidak  sama  misalnya  tulisan  nama
              Muhammad dan Muhamad, Agus Trianto Pamungkas tertulis Agus T Pangungkas. Itulah yang
              menyebabkan menjadi tidak valid.

              Lalu rekening ditutup oleh pemilik rekening atau pihak bank, karena ada masalah. Kemudian
              rekening tidak terdaftar di kliring bank penerima atau tidak ikut dalam sistem kliring nasional.
              Penyebab lainnya, yakni rekening pasif yang tidak ada transaksi dalam jangka waktu tertentu.
              Adapun rekening tidak sesuai dengan data NIK di bank, yakni tidak sesuai dengan data NIK
              penerima subsidi. Kemudian rekening terblokir atau dibekukan, contoh sedang dalam proses
              penggantian kartu chip misalnya. Serta adanya cut off akhir tahun pada tanggal 31 Desember
              2020 seluruh dana harus kembali ke kas negara.
              "Ini beberapa penyebab kenapa tidak bisa 100 persen tersalurkan," pungkasnya.

              Sebelumnya, Pemerintah melalui Kementerian Ketenagakerjaan ( Kemnaker ) telah menyalurkan
              bantuan  pemerintah  berupa  bantuan  subsidi  gaji  /upah  (BSU)  kepada  pekerja/buruh.  BSU
              disalurkan  melalui  dua  termin  pembayaran  yakni  termin  pertama  pada  periode  September-
              Oktober dan periode kedua November-Desember.

              Target penerimaan bantuan pemerintah berupa subsidi gaji /upah sendiri sebanyak 12.403.896
              orang dengan anggaran sebesar Rp 29.769.350.400.000.

              Berdasarkan data sementara per 31 Desember 2020, anggaran BSU telah terealisasi sebesar Rp
              29.416.358.400.000 atau sekitar 98,81 persen.


                                                           219
   215   216   217   218   219   220   221   222   223   224   225