Page 225 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 19 JANUARI 2021
P. 225
Namun, karena kesigapan petugas dari Polres Majalengka yang menerima laporan bahwa adanya
dugaan perdagangan orang ke luar negeri, tiga warga Kabupaten Indramayu berinisial AM, AS
dan S berhasil ditangkap.
"Polisi sudah menahan tiga orang tersangka, termasuk seorang perempuan," ujar Kapolres
Majalengka, AKBP Syamsul Huda melalui Kasat Reskrim, AKP Siswo DC Tarigan, dalam
keterangan resminya di Mapolres setempat, Senin (18/1/2021).
Menurut Siswo, kasus perdagangan orang atau human trafficking dengan modus PMI ilegal
tersebut terungkap berkat laporan dari keluarga korban ke Polres Majalengka.
Bahwa korban berinisial IN mulanya ditawari kerja di luar negeri Malaysia.
Kemudian, ia daftar dan melengkapi syarat-syarat dan ia dimasukan ke BLK di Indramayu.
Setelah 2,5 bulan korban dipulangkan ke rumah karena situasi pandemi.
Kemudian pada sekira bulan November, korban dihubungi dan diminta untuk mengirimkan foto
diri untuk diberangkatkan ke timur tengah, yakni ke Abu Dhabi dengan alasan bahwa ke Malaysia
lama.
"Saat itu, korban tidak menanggapinya karena korban tidak diperkenankan untuk pelatihan
bahasa kembali di BLK," ucapnya.
Namun, dikatakannya, sekitar pada hari Kamis (24/12/2020) tersangka datang ke rumah korban
dan memaksa korban untuk berangkat ke Jakarta.
Dengan alasan bahwa visa sudah turun dan biaya untuk swab sudah dibayar.
Kemudian pada Jumat (25/12/2020) sekira pukul 08.00 WIB, korban dijemput oleh terlapor dan
berangkat menuju Jakarta.
Namun diperjalanan korban dialihkan ke mobil travel.
Sesampainya di Jakarta ia dijemput rekan tersangka lainnya yang mengaku pihak PT dan
membawa korban ke penampungan (berupa ruko).
"Disana (penampungan) korban juga malah diperbantukan untuk masak-masakan untuk jualan
warung nasi," jelas dia.
Setelah di penampungan, masih kata Kasat Reskrim, korban mendengar dari orang yang ada di
penampungan tersebut, bahwa dirinya akan diberangkatkan ke negara Uni Emirat Arab, Abu
Dhabi.
Korban yang mengetahui bahwa kalau ke negara tersebut tertutup untuk pengiriman TKI,
selanjutnya menghubungi keluarga untuk dijemput.
"Karena takut akhirnya korban menghubungi keluarganya, sehingga keluarganya melaporkan hal
tersebut ke pihak Kepolisian Polres Majalengka," kata Siswo.
Saat ini, tersangka berikut sejumlah barang bukti sudah diamankan di Mapolres Majalengka
untuk dilakukan proses lebih lanjut.
Para tersangka diancam hukuman maksimal 15 tahun penjara, dan denda paling banyak Rp 5
miliar.
"Hal ini berdasarkan UU Tindak Pidana Perdagangan Orang atau berdasarkan UU Perlindungan
Pekerja Migran," tandasnya.
224