Page 60 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 19 JANUARI 2021
P. 60

Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), Ida Fauziyah menjelaskan, substansi yang terdapat dalam
              Rancangan  Peraturan  Pemerintah  (RPP)  tentang  Jaminan  Kehilangan  Pekerjaan  (JKP).
              Menurutnya  beberapa  negara  telah  menerapkan  program  Jaminan  Kehilangan  Pekerjaan
              (Unemployment Protection) seperti Jepang, Korea Selatan, dan Malaysia.

              "Penerapan  system  Jaminan  kehilangan  pekerjaan  di  negeri-negara  tersebut  dapat  dijadikan
              sebagai benchmarking dalam mendesain sistem Jaminan Kehilangan pekerjaan di Indonesia,"
              kata Menaker Ida di Jakarta, Senin (18/1/2021).

              Beberapa hal yang menjadi pertimbangan antara lain instansi yang menjadi regulator, teknis
              operasional,  manfaat  program,  kualifikasi  yang  mendapatkan  manfaat  program,  durasi  dari
              manfaat program JKP tersebut, serta cakupan kepesertaan.

              Lebih lanjut dia menerangkan, subtansi yang terdapat dalam RPP JKP yaitu pertama, kepesertaan
              program JKP berasal dari peserta penerima upah dan harus mengikuti empat program yaitu
              Jaminan Hari Tua (JHT), Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Kematian (JKM) dan Jaminan
              Pensiun (JP).

              Kedua,  penyelenggara  program  JKP  yang  terdiri  atas  BPJS  Ketenagakerjaan  dan  Kemnaker.
              Untuk  BPJS  Ketenagakerjaan  berkaitan  dengan cash  benefit,  sementara  Kemnaker  berkaitan
              dengan pelatihan dan mencari kerja.
              Ketiga, kriteria PHK dengan melakukan penggabungan, perampingan, atau efisiensi perubahan
              status  kepemilikan  perusahaan,  kerugian,  tutup  dan  pailit,  serta  pengusaha  melakukan
              kesalahan terhadap pekerja. Kriteria tersebut dengan mengecualikan PKWT, pensiun, meninggal,
              dan cacat total.

              Keempat, eligibilitas. Adapun ketentuan minimal masa kepesertaan prpgram JKP ialah 24 bulan,
              masa  iuran  12  bulan,  dan  membayar  iuran  berturut-turut  selama  6  bulan.  Kelima,  manfaat.
              Manfaat program JKP diberikan selama paling lama 6 bulan dengan persentase tertentu dari
              upah dilaporkan atau rata-rata upah nasional.

              Keenam, dari sisi iuran terdapat batas atas upah, yakni sesuai plafon (ceiling) Jaminan Pensiun
              atau  menggunakan  rata-rata  upah  nasional.  Adapun  sumbernya  dari  rekomposisi  iuran  JKK,
              modal awal, dan iuran pemerintah.
              "Semua ini telah ditentukan, diatur dalam Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 (Tentang Cipta
              Kerja). Kami mem-brackdown-nya dalam aturan pemerintah," ucapnya.

              Terkait  penyusunan  RPP  JKP,  pihaknya  sudah  berkoordinasi  dengan  kementerian/lembaga
              terkait penyusunan RPP tentang JKP, terutama dengan kementerian keuangan dan sekarang
              sedang dalam proses finalisasi. "Dalam waktu dekat akan membahas draf RPP JKP bersama
              tripartit. Ini baru draf karena kami dalam proses penyusunan RPP nya," ujar Menaker Ida.(akr).



















                                                           59
   55   56   57   58   59   60   61   62   63   64   65