Page 14 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 5 FEBRUARI 2021
P. 14
neutral - Hasto Wardoyo (Kepala Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN))
Dunia pendidikan menghadapi tantangan perubahan akibat perkembangan teknologi informasi.
Tentu juga menjadi tantangan tersendiri karena sudah mengubah gaya hidup masyarakat
Ringkasan
Pembangunan kesehatan dan pendidikan serta keluarga menjadi prasyarat mutlak terciptanya
sumber daya manusia yang berkualitas. Dengan demikian besarnya penduduk produktif bisa
dimanfaatkan secara maksimal untuk peningkatan kesejahteraan.
Kepala BPS Suhariyanto mengungkapkan, komposisi kependudukan saat ini menunjukkan
Indonesia masih dalam masa bonus demografi yang diperkirakan mencapai puncaknya tahunini.
Menurut dia, data tersebut akan bermanfaat tidak hanya untuk membuat perencanaan di masa
kini, tetapi juga mengantisipasi apa yang akan terjadi di masa depan.
Sebelumnya Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah mengakui bonus demografi bagaikan pisau
bermata dua. Menurut Ida, jika dapat mengelola dengan baik, hal itu akan menjadi berkah
demografi yang sangat penting untuk menopang pembangunan ekonomi.
"Tapi di sisi yang lain jika tidak dikelola dengan baik dapat menjadi musibah demografi karena
dapat mengakibatkan ledakan angka pengangguran," kata Ida kepada KORAN SINDO, Kamis
(28/1).
Pekerjaan rumah pemerintah dalam mengelola sumber daya manusia (SDM) produktif
sebenarnya bertambah besar karena Covid-19 juga berdampak pada kelompok usia lain di level
anak-anak dan remaja usia sekolah. Hal ini karena proses pendidikan kelompok ini terganggu
akibat penerapan pembelajaran jarakjauh (PJJ) atau onfline.
Masalah semakin kompleks karena saat penerapan PJJ ternyata tidak semua siswa memililti
akses yang sama akibat keterbatasan gawai maupun jaringan telekomunikasi. Kondisi ini
dikhawatirkan memunculkan fenomena baru berupa lost generation akibat kebutuhan
pendidikannya tidak terpenuhi secara optimal.
PEMBANGUNAN KESEHATAN DAN PENDIDIKAN PERLU PERHATIAN
JAKARTA - Pembangunan kesehatan dan pendidikan serta keluarga menjadi prasyarat mutlak
terciptanya sumber daya manusia yang berkualitas. Dengan demikian besarnya penduduk
produktif bisa dimanfaatkan secara maksimal untuk peningkatan kesejahteraan.
Pandangan itu disampaikan Kepala Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN)
Hasto Wardoyo merespons tingginya usia produktif di Tanah Air. Berdasar hasil sensus penduduk
pada 2020, tercatat penduduk Indonesia didominasi usia produktif 15 sampai 64 tahun sekitar
191 juta jiwa. Jumlah usia produktif ini sebesar 70,72% dari total penduduk lndonesia yang
sebanyak 270,2 juta jiwa.
"Ini merupakan peluang bagi bangsa Indonesia untuk meningkatkan kualitas dan sekaligus juga
meningkatkan pendapatan dan daya saing terhadap negara-negara lain," kata Hasto dalam
Webinar "Implikasi Hasil Sensus Penduduk 2020 terhadap Kebijakan Pembangunan
Kependudukan" kemarin.
Untuk mencapai harapan tersebut Hasto mengungkapkan perlunya implementasi strategi human
capital life cycle. Untuk mencapainya ada 5 fase siklus yang perlu dipenuhi. Apa saja? Menurut
13