Page 59 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 5 FEBRUARI 2021
P. 59
Pengurangan atau menghilangkan besaran komponen upah yang mereka terima berdampak
pada pemenuhan kebutuhan sehari-hari masyarakat.
"Pemberian BSU sangat relevan dan diharapkan mampu menggerakkan konsumsi untuk
membantu menggerakkan perekonomian," ujar Peneliti CIPS Pingkan Audrine Kosijungan dalam
keterangan resmi yang diterima Republika pada Kamis (4/2).
Bantuan ini diluncurkan pada 27 Agustus 2020 yang ditujukan kepada sebanyak 15,7 juta pekerja
dengan jumlah sebesar Rp 600 ribu per bulan untuk jangka waktu empat bulan. Sasaran
utamanya adalah para pekerja/buruh dengan gaji di bawah Rp 5 juta. Syarat lainnya, mereka
harus terdaftar dalam skema BPJS Ketenagakerjaan per Juni 2020.
Namun, BSU tidak lagi mendapatkan alokasi anggaran pada APBN 2021. Padahal, Pingkan
menyebutkan, para penerima BSU termasuk kelompok yang terdampak signifikan oleh pandemi.
Pemberian BSU masih rasional mengingat banyaknya sektor usaha yang mengalami perlambatan
pertumbuhan akibat pembatasan yang dilakukan pemerintah. "Ini dengan melihat kondisi sosial
dan ekonomi Indonesia yang saat ini masih terdampak oleh pandemi," kata dia.
Tapi, Pingkan menyebutkan, pekerja masih memiliki harapan. Sebab, dalam laman resmi Pusat
Bantuan Kementerian Ketenagakerjaan terkait FAQ Bantuan Subsidi Upah/Gaji bagi
Pekerja/Buruh, disebutkan bahwa pemerintah akan melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan
program bantuan subsidi upah secara terus-menerus.
Evaluasi efektifitas program sendiri sangat diperlukan agar upaya pemulihan ekonomi bagi
masyarakat dapat berjalan seiringan kemampuan negara dari segi kebijakan fiskal. Oleh sebab
itu, lanjut Pingkan, pemerintah sebaiknya dapat segera mengevaluasi kinerja BSU tahun lalu dan
mendiseminasi hasilnya kepada publik.
Dengan demikian, masyarakat dapat menerima informasi terkait efektivitas bantuan sosial yang
diberikan. "Apakah BSU berhasil menggerakkan konsumsi masyarakat dan juga mendapatkan
gambaran terkait langkah pemerintah selanjutnya terkait BSU pada 2021," kata Pingkan.
58