Page 110 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 26 FEBRUARI 2021
P. 110

"Seharusnya  pemerintah  tidak  menandatangani  atau  membuat  PP  turunan  terkait  klaster
              ketenagakerjaan.  Pilihan  buruh  Indonesia  sesuai  apa  yang  disampaikan  Bapak  Presiden,
              mengajukan kepada mekanisme hukum bila tidak setuju keberadaan Cipta Kerja," jelas Said
              Iqbal dalam virtual conference, Kamis (25/2).

              Ada  banyak  masalah  yang  tengah  dipersoalkan  KSPI  dalam  4  aturan  turunan  terkait  klaster
              ketenagakerjaan. Aturan ini yakni PP 34 tentang Tenaga Kerja Asing, PP 35 tentang PKWT, Alih
              Daya,  Waktu  Kerja  hingga  PHK,  PP  36  tentang  Pengupahan,  dan  terakhir  PP  37  tentang
              Penyelenggaraan Jaminan Kehilangan Pekerjaan.

              Seluruh beleid turunan ini, ia khawatirkan membuat susah para pekerja. Bahkan undang-undang
              sapu jagad ini menurutnya berpotensi menimbulkan durasi kerja yang panjang dan menyulitkan
              buruh secara ekonomi.

              "Di PP 35 dan UU Cipta Kerja, kegiatan pokok dan penunjang boleh menggunakan outsourcing,
              ini  perbudakan  zaman  modern.  Sudah  kan  upahnya  murah,  kontraknya  berulang-ulang  dan
              disuruh lewat outsourcing, itu kan kerja rodi, itu yang disebut perbudakan modern," ujar Said
              Iqbal.

              Belum lagi masalah lainnya yang sudah berulang kali disinggung, seperti perubahan pesangon,
              jam kerja, ketentuan PKWT, hingga dihapusnya aturan Upah Minimum Kabupaten Kota (UMK).
              Aturan terakhir ini, menurutnya hanya akan membikin para buruh kian jauh dari kesejahteraan.

              "UMK di PP 36 ditegaskan mengikuti aturan UMP, kalau UMP yang berlaku itu memiskinkan buruh
              secara struktural dan kembali pada upah murah," pungkasnya.













































                                                           109
   105   106   107   108   109   110   111   112   113   114   115