Page 135 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 26 FEBRUARI 2021
P. 135

Effort  -nya memang harus lebih besar. Kalau memang mau memakan waktu, ya, enggak apa-
              apa. Tapi yang jelas. Buruhnya, pengusahanya harus terbuka," jelas dia.
              Dosen hukum ketenagakerjaan dari Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada (UGM) Nabiyla
              Risfa Izzati juga mengatakan peraturan ini "tentu saja merugikan dari sisi pekerja." Namun, alih-
              alih hanya menuding PP sebagai pangkal masalah, menurutnya lebih tepat UU Cipta Kerja itu
              sendiri.

              "Undang-undang  Cipta  Kerja  tidak  menggunakan  frasa  'paling  sedikit'  sebagaimana  di  UU
              13/2003  ketika  membuat  ketentuan  umum  tentang  pesangon.  Bisa  jadi  hal  ini  memang  by
              design  karena  di  peraturan  pelaksana  ketentuan  pesangonnya  ada  yang  mau  dibuat  hanya
              setengah [lebih rendah] dengan alasan-alasan tertentu," jelas dia kepada reporter  Tirto,Rabu.

              Kementerian  Ketenagakerjaan  harus  segera  melakukan  pembicaraan  lebih  lanjut  untuk
              mengantisipasi penolakan keras dari buruh. Selain itu, "pemerintah perlu mengantisipasi masalah
              implementasi  aturan  ini  di  lapangan.  Jangan  sampai  ada  resistensi  yang  nantinya  justru
              menimbulkan perselisihan hubungan industrial.".

























































                                                           134
   130   131   132   133   134   135   136   137   138   139   140