Page 48 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 26 FEBRUARI 2021
P. 48

BLK  itu  sendiri  merupakan  bagian  dari  lembaga  pelatihan  milik  pemerintah  yang  diharapkan
              mampu untuk memfasilitasi kebutuhan calon tenaga kerja agar dapat terserap di pasar kerja.
              Pelatihan  bagi  penyandang  disabilitas  merupakan  langkah  nyata  pemerintah  bahwa  semua
              warga berhak untuk mendapatkan kompetensi yang diinginkan.

              Menurut KBBI Daring, inklusi memiliki arti kegiatan mengajar siswa dengan kebutuhan khusus
              pada kelas reguler. Sedangkan inklusif memiliki arti bersifat inklusi. Sehingga dapat disimpulkan
              bahwa BLK Inklusif adalah Balai Latihan Kerja yang mendukung dan melaksanakan kegiatan
              pelatihan bagi peserta pelatihan yang berkebutuhan khusus dalam hal ini adalah penyandang
              disabilitas.

              Pelatihan  inklusif  harus didukung  dengan  fasilitas  yang  inklusif  (ramah  dan  )  serta  tenaga
              pengajar dengan prespektif inklusi sosial. Sesuai UU nomor 8 tahun 2016 tentang Penyandang
              Disabilitas, pada Pasal 45 disebutkan bahwa Pemerintah dan Pemerintah Daerah wajib menjamin
              proses  rekrutmen,  penerimaan,  pelatihan  kerja,  penempatan  kerja,  keberlanjutan  kerja,  dan
              pengembangan karier yang adil dan tanpa diskriminasi kepada penyandang disabilitas.

              BLK  Wonojati  telah  menjalankan  amanat  tersebut  dengan  melakukan  pelatihan  kerja  bagi
              penyandang disabilitas. Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) RI melalui BLK - BLK lain di
              seluruh  Indonesia  akan  terus  mengembangkan  BLK  inklusif  yang  mudah  diakses  oleh
              masyarakat.



              Pemenuhan hak-hak bagi penyandang disabilitas ini telah dilakukan dengan berbagai upaya oleh
              pemerintah,  mulai  dari  Peraturan  Pemerintah  Nomor  60  Tahun  2020  tentang  Unit  Layanan
              Disabilitas Bidang Ketenagakerjaan sampai turunannya Peraturan Menteri Nomor 21 Tahun 2020
              tentang Pedoman Penyelenggaraan Unit Layanan Disabilitas Bidang Ketenagakerjaan.

              Salah satu dari fungsi dari Unit Layanan Disabilitas bidang ketenagakerjaan adalah memastikan
              agar  mereka  mendapatkan  akses  terhadap  informasi  ketenagakerjaan.  Dalam  mendukung
              pemenuhan akses tersebut, Pemerintah Daerah wajib memiliki Unit Layanan Disabilitas pada
              dinas yang menyelenggarakan urusan pemerintahan daerah di bidang ketenagakerjaan  Dengan
              adanya PP tersebut maka akan mendorong Pemerintah daerah baik provinsi maupun kabupaten/
              kota untuk terus mengembangkan Unit Layanan Disabilitas bidang ketenagakerjaan agar para
              penyandang disabilitas ini lebih mudah tersalurkan di pasar kerja.
              Pelayanan ini dibarengi dengan peningkatan kompetensi yang dilakukan oleh BLK - BLK milik
              pemerintah. BLK pemerintah diharapkan menjadi pioner dalam pengembangan BLK inklusif bagi
              masyarakat, khususnya bagi penyandang disabilitas.

              Undang-Undang No. 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas juga telah mengamanatkan
              perusahaan swasta untuk mempekerjakan 1 persen penyandang disabilitas dari total pekerjanya,
              sedangkan  perusahaan  BUMN  dan  BUMD  sebanyak  2  persen.  Penerapan  tersebut  untuk
              menjawab isu penting berupa pasar kerja yang terus didorong untuk menjadi inklusi.
              Pemerintah  mengajak  semua  pihak  untuk  memperkuat  komitmennya  dalam  memberikan
              perlindungan  dan  pemenuhan  hak  penyandang  disabilitas,  termasuk  tentang  hak-hak
              ketenagakerjaannya, sehingga cita-cita masyarakat inklusif pun dapat segera terwujud.









                                                           47
   43   44   45   46   47   48   49   50   51   52   53