Page 71 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 26 FEBRUARI 2021
P. 71

BURUH CHINA ANCAMAN, KSPI: ADA SURAT MENAKER SAJA DISELEWENGKAN
              APALAGI JIKA DIHAPUS
              Buruh  China  Ancaman,  KSPI:  Ada  Surat  Menaker  Saja  Diselewengkan  Apalagi  Jika  Dihapus
              Michelle Natalia  Kamis, 25 Februari 2021 - 15:59 WIB  loading.

              Presiden  Konfederasi  Serikat  Pekerja  Indonesia  (KSPI)  Said  Iqbal  menegaskan,  bahwa
              keberadaan  buruh  tenaga  kerja  asing  (TKA)  kasar  asal  China  akan  menjadi  ancaman  nyata
              seiring ada aturan turunan UU Cipta Kerja. Foto/Dok  JAKARTA  - Presiden  Konfederasi Serikat
              Pekerja Indonesia (KSPI)  Said Iqbal menegaskan, bahwa keberadaan buruh tenaga kerja asing
              (  TKA) kasar asal China  mengancam lapangan pekerjaan buruh lokal. Maka dari itu pihaknya
              dengan tegas turut menolak Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 34 Tahun 2021  turunan Undang-
              Undang (UU) Cipta Kerja  tentang TKA.

              "Kenapa KSPI tidak setuju buruh kasar TKA khususnya TKA China, buruh kasarnya masuk ke
              Indonesia?  Karena  mengancam  lapangan  pekerjaan  orang  Indonesia.  Ini  juga  melanggar
              Undang-undang Dasar (UUD) Tahun 1945," ujar Said dalam konferensi pers virtual di Jakarta,
              Kamis (25/2/2021).

              Dia  merujuk,  pada  pasal  UUD  1945  yang  menyebutkan  bahwa  setiap  warga  negara  berhak
              mendapatkan  pekerjaan  dan  kehidupan  yang  layak.  Menurut  Said,  tertulis  dalam  Undang-
              Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, TKA yang akan bekerja di Indonesia
              harus mendapat izin tertulis dari Menteri Ketenagakerjaan (Menaker).

              Surat  izin  tersebut,  lanjut  Said,  merupakan  satu-satunya  alat  kontrol  agar  tidak  terjadi
              penyimpangan dalam penggunaan TKA di Indonesia. "Memang ada yang disebut Rancangan
              Penggunaan Tenaga Kerja Asing (RPTKA) dalam PP Nomor 34 2021 turunan UU Cipta Kerja,
              tetapi  di  situ  sifatnya  pengesahan  administrasi,  tetapi  kalau  surat  izin  tertulis  Menaker  itu
              berbeda, maka di sini alat kontrolnya jadi hilang," katanya.

              Dia mengatakan, fakta di lapangan dengan alat kontrol menggunakan surat izin Menaker saja
              sudah  ditemukan  sejumlah  penyelewengan.  Jika  penggunaan  surat  izin  Menaker  tersebut
              dihilangkan  dalam  ketentuan  PP  34/2021,  nantinya  mempekerjakan  TKA  buruh  kasar  akan
              menjadi legal di Indonesia.

              "Kami bisa prediksi dan perkirakan dengan PP 34 ini, TKA buruh kasar China akan menjadi legal
              masuk ke Indonesia. Dengan demikian, kami menolak PP tersebut sebagaimana kami menolak
              pasal  di  UU  Cipta  kerja  terkait  TKA  tersebut.  Kami  meminta  harus  ada  surat  izin  Menaker
              Indonesia, itu yang kami yang minta pada Mahkamah Konstitusi (MK) dalam gugatan," tegas
              Said.

              Lihat Juga:  Bikin Ngakak! Bocah Ini Nangis Usai Lihat Ayah Joget dan Sawer Biduan, Jadi Sorotan
              (akr).



















                                                           70
   66   67   68   69   70   71   72   73   74   75   76