Page 70 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 26 FEBRUARI 2021
P. 70
Judul Buruh China Ancaman, KSPI: Ada Surat Menaker Saja Diselewengkan
Apalagi Jika Dihapus
Nama Media sindonews.com
Newstrend Omnibus Law
Halaman/URL https://ekbis.sindonews.com/read/346614/34/buruh-china-ancaman-
kspi-ada-surat-menaker-saja-diselewengkan-apalagi-jika-dihapus-
1614240179
Jurnalis Michelle Natalia
Tanggal 2021-02-25 16:16:00
Ukuran 0
Warna Warna
AD Value Rp 17.500.000
News Value Rp 52.500.000
Kategori Dirjen PHI & Jamsos
Layanan Korporasi
Sentimen Negatif
Narasumber
negative - Said Iqbal (ketua KSPI) Kenapa KSPI tidak setuju buruh kasar TKA khususnya TKA
China, buruh kasarnya masuk ke Indonesia? Karena mengancam lapangan pekerjaan orang
Indonesia. Ini juga melanggar Undang-undang Dasar (UUD) Tahun 1945
negative - Said Iqbal (ketua KSPI) Memang ada yang disebut Rancangan Penggunaan Tenaga
Kerja Asing (RPTKA) dalam PP Nomor 34 2021 turunan UU Cipta Kerja, tetapi di situ sifatnya
pengesahan administrasi, tetapi kalau surat izin tertulis Menaker itu berbeda, maka di sini alat
kontrolnya jadi hilang
negative - Said Iqbal (ketua KSPI) Kami bisa prediksi dan perkirakan dengan PP 34 ini, TKA buruh
kasar China akan menjadi legal masuk ke Indonesia. Dengan demikian, kami menolak PP
tersebut sebagaimana kami menolak pasal di UU Cipta kerja terkait TKA tersebut. Kami meminta
harus ada surat izin Menaker Indonesia, itu yang kami yang minta pada Mahkamah Konstitusi
(MK) dalam gugatan
Ringkasan
Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Said Iqbal menegaskan, bahwa
keberadaan buruh tenaga kerja asing ( TKA) kasar asal China mengancam lapangan pekerjaan
buruh lokal. Maka dari itu pihaknya dengan tegas turut menolak Peraturan Pemerintah (PP)
Nomor 34 Tahun 2021 turunan Undang-Undang (UU) Cipta Kerja tentang TKA. Kenapa KSPI
tidak setuju buruh kasar TKA khususnya TKA China, buruh kasarnya masuk ke Indonesia? Karena
mengancam lapangan pekerjaan orang Indonesia. Ini juga melanggar Undang-undang Dasar
(UUD) Tahun 1945, kata Said dalam konferensi pers virtual di Jakarta, Kamis (25/2/2021).
69