Page 215 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 5 NOVEMBER 2020
P. 215
Judul UU Cipta Kerja Resmi Diteken, Pengusaha: Sudah, Jangan Ribut Lagi
Nama Media sindonews.com
Newstrend Omnibus Law
Halaman/URL https://ekbis.sindonews.com/read/219062/34/uu-cipta-kerja-resmi-
diteken-pengusaha-sudah-jangan-ribut-lagi-1604445077
Jurnalis Suparjo Ramalan
Tanggal 2020-11-04 08:18:00
Ukuran 0
Warna Warna
AD Value Rp 17.500.000
News Value Rp 52.500.000
Kategori Dirjen PHI & Jamsos
Layanan Korporasi
Sentimen Positif
Narasumber
negative - Ahmad Wijaya (Ketua Koordinator Gas Industri Kamar Dagang dan Industri (Kadin))
Implementasi semua UU itu semua sudah tercatat sebagai pelaksana, jadi buat kita adalah
payung hukum, selama tidak ada perselisihan berarti tidak ada masalah. Selama ada perselisihan
kembali lagi kan ke pasal musyawarah mufakat. Ini nggak usah diributkan, ini kan payung
hukum. Setiap negara juga punya payung hukum
Ringkasan
Undang-Undang (UU) Omnibus Law baru saja ditetapkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai
UU Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja. Dengan demikian, implementasi terhadap beleid
itu segera dilakukan.
Seperti diketahui, presiden Jokowi baru saja meneken UU Cipta Kerja pada Senin (2/11), malam.
Maka, Omnibus Law menjadi UU Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja.
UU CIPTA KERJA RESMI DITEKEN, PENGUSAHA: SUDAH, JANGAN RIBUT LAGI
Undang-Undang (UU) Omnibus Law baru saja ditetapkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai
UU Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja. Dengan demikian, implementasi terhadap beleid
itu segera dilakukan.
Seperti diketahui, presiden Jokowi baru saja meneken UU Cipta Kerja pada Senin (2/11), malam.
Maka, Omnibus Law menjadi UU Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja.
Penetapan UU tersebut menjadi angin segar bagi kalangan pengusaha. Ketua Koordinator Gas
Industri Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Ahmad Wijaya pum mengapresiasi langkah
pemerintah Jokowi.
Dia menyebut, payung hukum yang mengatur 11 klaster, satu diantaranya adalah klaster
ketenagakerjaan siap diimplementasikan sejumlah pengusaha.
214