Page 218 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 5 NOVEMBER 2020
P. 218

Ringkasan

              Sejumlah kalangan menilai kebijakan UMP 2021, baik yang naik atau tidak naik memiliki dampak
              dan konsekuensi, salah satunya daya beli yang melemah.



              MENIMBANG UNTUNG RUGI KEBIJAKAN UMP 2021 BAGI EKONOMI RI

              Pemerintah melalui Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah memutuskan untuk tidak menaikkan
              Upah Minimum Provinsi ( UMP ) 2021. Artinya, upah minimum pada tahun depan akan sama
              dengan 2020 ini.

              Ia  menambahkan  keputusan  itu  diambil  dengan  pertimbangannya,  pertumbuhan  ekonomi
              Indonesia akan minus dihantam resesi karena tertekan pandemi virus corona atau covid-19.
              Kendati begitu, kebijakan itu tak sepenuhnya diikuti daerah.

              Beberapa  pemimpin  daerah  seperti,  Jawa  Barat,  Banten,  Sumatra  Barat,  Kepulauan  Riau,
              Kalimantan Selatan, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Tengah, hingga Papua memang mengikuti
              kebijakan Kemenaker dengan tidak menaikkan UMP pada 2021.

              Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil berdalih kebijakan itu diambil demi mencegah pemutusan
              hubungan kerja (PHK). Pasalnya, industri di daerahnya banyak yang terdampak pandemi corona.
              Ia  takut  menaikkan  UMP  akan  menekan  perusahaan  dan  ujungnya  bisa  berdampak  ke  PHK
              pekerja.

              "Jadi kalau upah dinaikkan, kami khawatir perusahaan akan mem-PHK lagi dan yang dirugikan
              kan buruh juga," ujar Emil, sapaan akrabnya, beberapa waktu lalu.

              Namun, beberapa daerah lainnya, seperti DKI Jakarta, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur,
              hingga  Sulawesi  Selatan,  memilih  menaikkan  UMP,  meski  kenaikannya  tidak  setinggi  tahun
              sebelumnya. Kenaikan upah berada di rentang 2 persen sampai 5,65 persen.

              "Intinya adalah Jakarta ingin adil. Jika, UMP tidak dinaikkan, maka usaha-usaha yang tumbuh
              berkembang  selama pandemi,  manfaatnya tidak  dirasakan oleh  buruh, karena  pekerjanya  di
              sana merasakan pertumbuhan," ucap Anies.

              Sedangkan  provinsi  lain,  belum  menetapkan  UMP-nya,  seperti  Sulawesi  Utara,  Bengkulu,
              Gorontalo, dan Maluku Utara. Keputusan yang berbeda-beda kemudian menimbulkan reaksi di
              berbagai kalangan.

              Para pekerja atau buruh yang UMP-nya tidak naik, protes. UMP yang naik juga diprotes, karena
              dianggap kekecilan kenaikannya.

              "Secara rill SK UMP Jatim 2021 tersebut tidak memberikan asas kemanfaatan, karena saat ini
              UMK terendah di Jatim 2020 sudah mencapai angka sebesar Rp1,9 juta," ungkap Sekretaris
              Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) Jatim Jazuli.

              Sementara para pengusaha melihat hal ini bisa menimbulkan masalah baru karena kebijakan itu
              kontradiktif  dengan  kondisi  dunia  usaha  saat  ini.  Apalagi,  pertumbuhan  ekonomi  juga  akan
              minus.

              Dengan alasan itu, pengusaha menyatakan seharusnya upah justru turun.






                                                           217
   213   214   215   216   217   218   219   220   221   222   223