Page 43 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 1 FEBRUARI 2021
P. 43

WADUH! KEMENAKER RI TIDAK ALOKASIKAN BSU DI APBN 2021

              Medan: Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) Republik Indonesia akhirnya memutuskan
              terkait  keberlanjutan  Bantuan  Subsidi  Upah  (BSU)  pekerja  di tengah  Covid-19,  untuk  termin
              ketiga.

              Menteri Ketenagakerjaan RI Ida Fauziyah mengatakan, bahwa APBN 2021 tidak mengalokasikan
              dana BSU untuk termin ketiga. Itu artinya, hampir dipastikan alokasi BSU Covid-19 telah diputus
              pemerintah. Begitupun, kementerian ketenagakerjaan masih menunggu kebijakan pemerintah
              untuk memastikan keberlanjutan BSU tahun ini.

              "Kami masih menunggu, sementara di APBN 2021 masih belum atau tidak dialokasikan. Kita
              belum tahu, sampai sekarang memang belum," ujar Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah di
              Medan, Sabtu (30/1/ 2021).

              Meski BSU tidak dialokasikan di APBN 2021, namun pemerintah akan melihat perkembangan
              kondisi ekonomi nasional di tengah pandemi Covid -19 saat ini. "Nanti kami melihat bagaimana
              kondisi ekonomi berikutnya. Tapi memang tidak dialokasi di APBN 2021," jelasnya.

              Kementerian  ketenagakerjaan  tahun  2021  mulai  memberikan  stimulus  melalui  program
              peningkatan kualitas dan skill pekerja di tengah pandemi. Maka, untuk membantu pekerja di luar
              pemberian BSU, Kementerian ketenagakerjaan melalui Balai Besar Pengembangan Latihan Kerja
              (BBPLK) mempersiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) unggul.

              Salah satunya membangun mitra dengan dunia usaha dan dunia industri (DUDI). Sinergi dan
              kolaborasi  dengan  DUDI  misalnya  terutama  dalam  proses  pengambilan  kebijakan  di  bidang
              pelatihan vokasi.

              "Salah satu bentuk sinergi dan kolaborasi yang dilakukan adalah seperti penandatanganan MoU
              kerja sama antara Ditjen Binalattas dan BBPLK Medan dengan para mitra seperti PHRI," katanya.

              Kerja  sama  antara  pihak  pemerintah  dengan  Dunia  industri  dan  usaha  terbentuk  dalam  hal
              pelatihan  dan  peningkatan  kompetensi  serta  pemagangan  dan  penempatan  kerja  bagi  calon
              pekerja dan pekerja.

              "Kerja sama ini merupakan langkah yang sangat baik. Perusahaan dan asosiasi juga diuntungkan
              dengan adanya bantuan untuk meningkatkan kompetensi pekerjanya sehingga sesuai dengan
              kualifikasi yang dibutuhkan, " ucap Fauziyah.
              Keuntungan lain, perusahaan juga akan mendapatkan peningkatan produktivitas sebagai hasil
              dari peningkatan kompetensi.

              "Bagi  pemerintah  hal  itu  merupakan  salah  satu  langkah  untuk  dapat  membantu  mengatasi
              permasalahan pengangguran melalui terserapnya tenaga kerja kompeten," katanya.

              Kemnaker menegaskan, dalam jangka waktu yang panjang, bentuk kolaborasi seperti itu akan
              menghasilkan  "multiplier  effect"  yang  akan  berdampak  positif.  Baik  bagi  tenaga  kerja,
              perusahaan dan termasuk pemerintah khususnya dalam menekan angka pengangguran yang
              meningkat akibat pandemi COVID-19.

              Sebelumnya Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah mengusahakan penerima BSU termin I yang
              belum mendapatkan subsidi upah di termin II akan mendapatkannya pada Januari 2021 ini.
              Untuk  termin  I  BSU  yang  berlangsung  sejak  Agustus-September  2020,  disalurkan  kepada
              12.293.134  orang,  sementara  termin  II  untuk  November-Desember  2020  disalurkan  kepada
              12.244.169 orang. (Joko Saputra).



                                                           42
   38   39   40   41   42   43   44   45   46   47   48