Page 123 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 11 NOVEMBER 2020
P. 123

Jenderal lapangan, Takbir Bilong dalam keterangannya menilai pemerintah tidak mempunyai
              sensitivitas terhadap penderitaan kaum buruh dan hanya mementingkan kepentingan kalangan
              pengusaha.

              Sebab,  belum  selesai  persoalan  Omnibus  Law  RUU  Cipta  Kerja,  pemerintah  kemudian  akan
              memutuskan  upah  minimun  pada  tahun  2021.  "Kami  mendesak  kenaikan  upah  sebesar  8
              persen," tegasnya.

              Massa  juga  menyoroti  sejumlah  poin  dalam  undang-undang  cipta  kerja  atau  omnibus  law.
              Diantaranya  penghapusan  Upah  Minimum  Kota  (UMK)  dan  diganti  dengan  Upah  Minimum
              Provinsi (UMP). Penghapusan itu membuat upah pekerja lebih rendah.

              Padahal dalam Undang-Undang Nomor 13 tahun 2003 disebutkan, tidak boleh ada pekerja yang
              mendapat upah di bawah minimum.

              "Berlakunya upah perjam atau satuan waktu, upah borongan dan upah industri padat karya,
              jelas merugikan buruh" jelasnya.

              Selain itu, kontrak kerja seumur hidup dan rentan PHK, pemotongan waktu Istirahat, kemudahan
              perekrutan tenaga kerja asing serta berkurangnya pesangon.

              "Perhitungan pesangon PHK di ubah menjadi 25 kali upah. Rinciannya, 19 kali upah di tambah 6
              kali jaminan kehilangan pekerja. Padahal di dalam Undang-Undang 13 tahun 2003 disebutkan
              pesangon PHK adalah 32 kali upah," tutupnya. (ikbal/fajar).
















































                                                           122
   118   119   120   121   122   123   124   125   126   127   128