Page 175 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 11 NOVEMBER 2020
P. 175

Pada 2 November lalu, Presiden Joko Widodo atau Jokowi meneken UU Cipta Kerja. Menyusul
              setelah  itu,  Menteri  Ketenagakerjaan  Ida  Fauziyah  menerbitkan  Surat  Edaran  (SE)  yang
              menetapkan tidak ada kenaikan upah tahun depan.

              Sejumlah  Gubernur  menaikkan  Upah  Minimum  Provinsi  (UMP),  tapi  mayoritas  mengikuti
              permintaan Ida dan untuk tidak menaikkan upah. Di Jawa Barat, tempat Jun bekerja, Gubernur
              Ridwan  Kamil  memutuskan  tidak  ada  kenaikan  UMP  tahun  2020  Jun  dan  kawan-kawannya
              kecewa. Sebab, dia berharap setiap tahun ada kenaikan upah. Selain itu, dia menilai SE Menaker
              ini tidak bisa jadi ajuan penetapan UMP, tapi hanya sebagai imbauan saja.

              Setelah aksi hari ini selesai, Jun belum mengetahui apakah akan ada lanjutan lagi atau tidak.
              "Nanti tergantung pimpinan," kata dia.

              Pada  26  Oktober  lalu,  KSPI  menyiapkan  demo  serentak  menolak  UU  Cipta  Kerja  sampai  10
              November 2020.

              Aksi  ini  digelar  bersamaan  dengan  gugatan  uji  materiil  atau  judicial  review  ke  Mahkamah
              Konstitusi (MK). Gugatan ini diajukan oleh KPSI bersama Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh
              Indonesia (KSPI) Andi Gani Nena Wea.

              Kahar  juga  menyebut  permohonan  judicial  review  mereka  pun  sudah  masuk  ke  portal  MK.
              Permohonan ini tertera dengan tanda terima 2045/PAN.MK/XI/2020.

              Sebelumnya Presiden Joko Widodo mengklaim bahwa substansi UU Cipta Kerja yang disahkan
              oleh  DPR  bertujuan  memperbaiki  kehidupan  pekerja  dan  bukan  sebaliknya.  Oleh  karena  itu,
              menurut Jokowi, unjuk rasa atau demonstrasi yang dilakukan para buruh menolak UU sapu jagat
              ini terjadi akibat disinformasi dan terpengaruh hoax .

              Presiden Jokowi kemudian menyarankan publik menggugat saja ke MK, jika tak sepakat dengan
              Omnibus Law UU Cipta Kerja.

              FAJAR PEBRIANTO .





































                                                           174
   170   171   172   173   174   175   176   177   178   179   180