Page 255 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 11 NOVEMBER 2020
P. 255

Ringkasan

              Undang-undang (UU) Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja yang baru diundangkan belum
              bisa dirasakan manfaatnya pada tahun ini dengan segera secara signifikan. Namun, dari sisi ide,
              konsep, dan semangatnya ingin membuka ruang penyerapan tenaga kerja yang lebih optimal
              atau lebih besar.

              Khusus di ketenagakerjaan, ada beberapa aspek yang selama ini dianggap menjadi biaya bagi
              industri, perusahaan, dan investor juga diatur ulang. Misalnya, soal pesangon tenaga kerja yang
              pengalinya  diturunkan. Namun,  aturan  tersebut  akan  berlaku  bagi  pekerja  yang  sudah  lama
              bekerja. Selama itu industri selalu mengeluhkan tingginya membayar pesangon pekerja lama
              apabila  ingin  meregenerasi  dengan  pekerja  baru  dan  muda.  Ke  depannya,  ada  ruang  untuk
              meningkatkan  proteksi  atau  perlindungan  ke  pekerja  tidak  hanya  menjadi  ranah  pemerintah
              ataupun ranah industri lewat jaminan kehilangan pekerjaan.


              PENGAMAT UI: BUTUH WAKTU UNTUK BUKTIKAN MANFAAT UU CIPTA KERJA BISA
              SERAP BANYAK TENAGA KERJA

              Undang-undang (UU) Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja yang baru diundangkan belum
              bisa dirasakan manfaatnya pada tahun ini dengan segera secara signifikan.

              Namun, dari sisi ide, konsep, dan semangatnya ingin membuka ruang penyerapan tenaga kerja
              yang lebih optimal atau lebih besar.

              "UU Cipta Kerja baru di launching, belum akan berdampak tahun ini secara signifikan. Intinya,
              UU ini memberikan ruang kepada industri untuk merekrut tenaga kerja yang lebih banyak," ujar
              Wakil Kepala Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LD FEB
              UI) I Dewa Gede Karma Wisana dalam pernyataannya yang diterima Tribun, Selasa(10/11/2020).

              Dia mengatakan, ada beberapa mekanisme untuk menyerap tenaga kerja yang lebih optimal.

              Pertama,  ada  beberapa  klaster  yang  dibahas  secara  simultan  di  UU  Cipta  Kerja  sehingga
              beberapa aspek dalam pembukaan unit usaha, investasi, peluang bisnis yang dibangun menjadi
              lebih jelas dan lebih sinergis.

              UU  Cipta  Kerja  juga  merevisi  soal  aturan  perizinan  usaha,  aturan  ketenagakerjaan,  aturan
              permodalan investasi dan aturan lingkungan meskipun masih ada perdebatan.

              "Jadi  UU  Ini  mengatur  beberapa  aspek  secara  simultan,"  kata  Doktor  Ilmu  Ekonomi  dari
              Australian National University, Australia tersebut.

              Khusus di ketenagakerjaan, lanjut dia, ada beberapa aspek yang selama ini dianggap menjadi
              biaya bagi industri, perusahaan, dan investor juga diatur ulang.

              Misalnya, soal pesangon tenaga kerja yang pengalinya diturunkan. Namun, aturan tersebut akan
              berlaku bagi pekerja yang sudah lama bekerja.


              Selama itu industri selalu mengeluhkan tingginya membayar pesangon pekerja lama apabila ingin
              meregenerasi dengan pekerja baru dan muda.

              Ke depannya, ada ruang untuk meningkatkan proteksi atau perlindungan ke pekerja tidak hanya
              menjadi ranah pemerintah ataupun ranah industri lewat jaminan kehilangan pekerjaan.





                                                           254
   250   251   252   253   254   255   256   257   258   259   260