Page 356 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 29 APRIL 2021
P. 356

CARA MENGHITUNG THR YANG BELUM 1 TAHUN SESUAI PP THR 2021

              TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Banyak pertanyaan muncul, apakah karyawan baru atau karyawan
              harian  berhak  mendapat  THR?  Kementerian  Ketenagakerjaan  menegaskan,  sesuai  aturan
              pekerja  dengan  status  outsourcing  (alih  daya),  kontrak,  ataupun  pekerja  tetap  (PKWT  dan
              PKWTT) berhak menerima tunjangan hari raya (THR) keagamaan.

              Dirjen  Pembinaan  Hubungan  Industrial  dan  Jaminan  Sosial  Tenaga  Kerja  (PHI  dan  Jamsos)
              Kemnaker  Indah  Anggoro  Putri  mengatakan,  terdapat  tiga  jenis  pekerja/buruh  yang  berhak
              memperoleh THR keagamaan.

              Pertama,  pekerja  /buruh  berdasarkan  PKWT  (perjanjian  kerja  waktu  tertentu)  atau  PKWTT
              (perjanjian kerja waktu tidak tertentu) yang memiliki masa kerja 1 bulan secara menerus atau
              lebih.

              Kedua, pekerja/buruh berdasarkan PKWTT yang mengalami PHK oleh pengusaha terhitung sejak
              H-30 hari sebelum hari raya keagamaan. Ketiga, pekerja/buruh yang dipindahkan ke perusahaan
              lain dengan masa kerja berlanjut, apabila dari perusahaan lama belum mendapatkan THR.

              " THR wajib dibayar penuh dan tepat waktu. Dalam pembayaran THR tidak ada perbedaan status
              kerja. Para pekerja outsourcing maupun pekerja kontrak, asalkan telah bekerja selama 1 bulan
              atau lebih dan masih memiliki hubungan kerja pada saat hari keagamaan berlangsung, maka
              berhak mendapatkan THR juga," kata Indah dalam keterangan tertulis, Minggu 25 April 2021.

              Dia  mengatakan, ketentuan  besarnya  THR berdasarkan  peraturan THR keagamaan  adalah  1
              bulan upah untuk pekerja/buruh yang mempunyai masa kerja 12 bulan secara terus menerus
              atau lebih, sedangkan pekerja/buruh yang masa kerjanya 1 bulan secara terus menerus sampai
              dengan kurang dari 12 bulan, berhak mendapat THR yang dihitung secara proporsional sesuai
              masa kerjanya.

              Penghitungan upah sebulan yakni upah tanpa tunjangan yang merupakan upah bersih (clean
              wages) atau upah pokok termasuk tunjangan tetap. Dalam hal upah terdiri dari upah pokok dan
              tunjangan tidak tetap maka perhitungan THR dihitung berdasarkan upah pokok.

              "Dari  perhitungan  upah  tersebut,  tidak  menutup  kemungkinan  perusahaan  juga  dapat
              memberikan  THR yang nilainya  lebih  besar dari  peraturan  perundang-undangan,  dimana  hal
              tersebut  terlebih  dahulu  ditetapkan  dalam  perjanjian  kerja,  peraturan  perusahaan  atau
              perjanjian  kerja  bersama  atau  kebiasaan  yang  selama  ini  memang  telah  dilakukan  oleh
              perusahaan," terang Indah.

              Sedangkan pekerja/buruh yang bekerja berdasarkan perjanjian kerja harian, upah satu bulan
              dihitung melalui dua ketentuan. Yakni memiliki masa kerja 12 bulan atau lebih (rata-rata upah
              yang diterima dalam 12 bulan terakhir sebelum hari raya) dan masa kerja kurang dari 12 bulan
              (rata-rata upah yang diterima tiap bulan selama masa kerja).
              Adapun,  sesuai  dengan  Surat  Edaran  (SE)  Nomor  M/6/HK.04/IV/2021  tentang  Pelaksanaan
              Pemberian  Tunjangan  Hari  Raya  (THR)  Keagamaan  Tahun  2021  bagi  Pekerja/Buruh  di
              Perusahaan,  pengusaha  diwajibkan  untuk  memberi  THR  Keagamaan  secara  penuh  kepada
              pekerja/buruhnya pada H-7 Lebaran.
              "THR Keagamaan wajib diberikan dalam bentuk uang rupiah dan paling lambat 7 hari sebelum
              hari raya keagamaan," lanjut Indah.

              Artikel ini telah tayang sebelumnya di kontan.id dengan judul Kemnaker: pekerja kontrak dan
              outsourcing berhak terima THR.


                                                           355
   351   352   353   354   355   356   357   358   359   360   361