Page 119 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 8 SEPTEMBER 2020
P. 119
"Subsidi upah ini diharapkan mampu menjaga serta meningkatkan daya beli pekerja, dan
mendongkrak belanja konsumsi. Sehingga menimbulkan multiplier effect pada pertumbuhan
ekonomi dan kesejahteraan masyarakat," kata Menaker Ida Fauziyah dalam Siaran Pers
Kemnaker di Jakarta, Senin (7/9/2020).
Ida mengatakan, melalui subsidi gaji/upah, pemerintah ingin melindungi, meningkatkan, dan
mempertahankan ekonomi pekerja dari dampak pandemi Covid-19. Uang yang masuk langsung
ke rekening pekerja tersebut dapat dibelanjakan sesuai dengan kebutuhan, baik kebutuhan
primer maupun sekunder. "Akan lebih baik jika bantuan subsidi gaji/upah dibelanjakan produk-
produk lokal dan UMKM. Dengan demikian industri lokal dan UMKM juga ikut bergeliat," katanya.
Pada saat yang sama, Ida juga menyampaikan, pihaknya akan terus memantau dan melakukan
evaluasi penyaluran bantuan subsidi upah. Dengan demikian, proses penyaluran tahap
berikutnya makin memuaskan. Bantuan subsidi gaji/upah diberikan kepada pekerja sebesar
Rp600 ribu perbulan selama empat bulan. Penyaluran dilakukan per dua bulan sekali, yakni Rp1,2
juta.
Berikut persebaran data calon penerima BLT atau subsidi upah/gaji tahap I dan II berdasarkan
provinsi adalah sebagai berikut: 1. DKI Jakarta (1.071.414 - 19,48%) 2. Jawa Barat (1.029.830
- 18,72%) 3. Jawa Tengah (702.531 - 12,77%) 4. Jawa Timur (560.670 - 10,19%) 5. Banten
(455.193 - 8,28%) 6. Sumatera Utara (242.368 - 4,41%) 7. Kalimantan Timur (166.026 -
3,02%) 8. Riau (152.850 - 2,78%) 9. Bali (133.197 - 2,42%) 10. Kepulauan Riau (116.790 -
2,12%).
118