Page 251 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 26 AGUSTUS 2020
P. 251

Ringkasan

              Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia ( KSPI) kembali menggelar aksi unjuk rasa di Gedung DPR
              RI, Senayan, Jakarta, Selasa (25/8/2020).

              Mereka menyampaikan dua tuntutan, yakni menolak draf  omnibus law  RUU Cipta Kerja  dan
              meminta pemerintah menghentikan pemutusan hubungan kerja (PHK) massal oleh perusahaan
              akibat  pandemi  Covid-19.  Tuntutan  yang  sama  telah  disuarakan  saat  unjuk  rasa  pada  Rabu
              (29/7/2020) dan Senin (3/8/2020).



              KSPI BERUNJUK RASA TOLAK RUU CIPTA KERJA DAN PHK MASSAL, INI RESPONS
              WAKIL KETUA DPR

              JAKARTA,  - Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia ( KSPI) kembali menggelar aksi unjuk rasa di
              Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (25/8/2020).

              Mereka menyampaikan dua tuntutan, yakni menolak draf  omnibus law  RUU Cipta Kerja  dan
              meminta pemerintah menghentikan pemutusan hubungan kerja (PHK) massal oleh perusahaan
              akibat  pandemi  Covid-19.  Tuntutan  yang  sama  telah  disuarakan  saat  unjuk  rasa  pada  Rabu
              (29/7/2020) dan Senin (3/8/2020).

              Wakil Ketua DPR  Sufmi Dasco Ahmad  mengatakan, aksi unjuk rasa tersebut bertujuan untuk
              mendukung kerja tim perumus  omnibus law  RUU Cipta Kerja.

              Tim  perumus  terdiri  atas  pimpinan  DPR,  Badan  Legislasi,  dan  serikat  buruh.  Mereka  telah
              menghasilkan empat kesepakatan terkait klaster ketenagakerjaan dalam RUU Cipta Kerja.

              "Kawan-kawan dari serikat pekerja sudah memberi tahu bahwa mereka mengadakan aksi hari
              ini untuk mendukung hasil kerja tim perumus yang menyerap aspirasi dari teman-teman serikat
              pekerja  untuk  diperjuangkan  dalam  klaster  ketenagakerjaan    omnibus  law    ,"  kata  Dasco  di
              Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa (25/8/2020).

              Menurut Dasco, melalui pertemuan tim perumus, serikat buruh dan DPR mencapai kesepakatan
              mengenai klaster ketenagakerjaan.

              Selanjutnya, masukan dari serikat buruh akan disampaikan DPR kepada pemerintah dalam rapat
              kerja pembahasan klaster ketenagakerjaan.

              "Maka hari ini mereka (massa buruh) memberikan semangat dan dorongan kepada DPR untuk
              memperjuangkan aspirasi mereka atas klaster ketenagakerjaan atas RUU Cipta Kerja," tuturnya.

              Menurut Dasco, serikat pekerja telah menjamin bahwa aksi unjuk rasa akan berlangsung tertib.

              "Kawan-kawan sudah menjamin aksi mereka tertib, mereka juga ada satgas dan sebagainya,"
              ujar Dasco.

              Hari ini, massa dari Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) menggelar aksi unjuk rasa di
              depan Gedung DPR. Mereka menolak draf RUU Cipta Kerja dan PHK (pemutusan hubungan kerja)
              akibat pandemi Covid-19.

              "Sampai saat ini kami belum melihat apa strategi pemerintah dan DPR untuk menghindari PHK
              besar-besaran  akibat  covid-19  dan  resesi  ekonomi.  Mereka  seolah-olah  tutup  mata  dengan
              adanya ancaman PHK yang sudah di depan mata, tetapi yang dilakukan justru ngebut membahas
              omnibus law  ," kata Presiden KSPI Said Iqbal, Senin (24/8/2020).


                                                           250
   246   247   248   249   250   251   252   253   254   255   256