Page 339 - e-KLIPING KETENAGAKERJAAN 26 AGUSTUS 2020
P. 339

Hal itu disampaikan usai kemnaker menerima data 2,5 juta peserta BPJS Ketenagakerjaan yang
              menjadi calon penerima subsidi gaji atau upah dari Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan Agus
              Susanto.

              Sebelum menyerahkan data 2,5 juta calon penerima bansos upah ini, BPJS Ketenagakerjaan
              melakukan  tiga tahapan validasi data  .

              Pertama,  validasi  awal  yang  dilakukan  bersama  pihak  eksternal,  yaitu  perbankan.  Nomor
              rekening yang telah didaftarkan oleh HRD perusahaan via SIPP BPJS Ketenagakerjaan, diseleksi
              berdasarkan validitas nomor rekening, seperti keaktifan dan keabsahan nomor rekening.

              Pada tahap ini, BPJS melakukan validasi sedikitnya dengan 127 perbankan yang ada di Indonesia.

              Tahap  kedua,  BPJS  Ketenagakerjaan  melakukan  validitas  internal  atas  data  peserta  yang
              memenuhi  kriteria,  seperti  tertera  pada  Permenaker  14/2020,  yakni  terkait  keaktifan
              kepesertaan, batas maksimal upah yang ditetapkan, dan memastikan calon penerima BSU dari
              kategori pekerja penerima upah (PU).

              Tahap ketiga, melakukan validasi NIK yang disesuaikan dengan kepemilikan rekening. Hal ini
              dilakukan untuk meminimalisir kemungkinan terjadinya penerima bantuan ganda karena yang
              bersangkutan tercatat aktif bekerja di lebih dari satu perusahaan yang berbeda.

              Usai  tahapan  validasi  ini,  BPJS  Ketenagakerjaan  menyerahkan  data  calon  penerima  bansos
              pemerintah yang ditandai dengan penandatanganan berita acara.
              Penyerahan data 2,5 juta rekening kemarin merupakan  batch  (tahap) pertama dari total 15,7
              juta calon penerima bantuan subsidi upah.

              Setelah mengantongi data dari BPJS, sesuai dengan petunjuk teknis (juknis), Kemnaker memiliki
              waktu empat hari untuk melakukan  check list  . Pada tahapan ini, Kemnaker akan mengecek
              kesesuaian data yang ada.

              Berdasarkan  Peraturan Menteri Ketenagakerjaan  RI Nomor 14 Tahun 2020 tentang Pedoman
              Pemberian  Bantuan  Pemerintah  Berupa  Subsidi  Gaji/Upah  Bagi  Pekerja/Buruh  dalam
              Penanganan Dampak Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) di
              Kemnaker akan menetapkan data penerima BLT upah setelah diperoleh kesesuaian data.

              Selanjutnya  Kemnaker  akan  menyerahkan  data  tersebut  kepada  Kantor  Pelayanan
              Perbendaharaan Negara (KPPN) untuk mencairkan BLT yang akan disalurkan ke Bank penyalur
              yakni Bank-Bank Pemerintah.

              Selanjutnya Bank Penyalur akan melakukan pemindah bukuan dana dari Bank Penyalur kepada
              rekening karyawan yang memiliki upah di bawah Rp5 juta.

              "Jadi Bank Pemerintah dan Bank penyalur tersebut nanti akan ditransfer dipindahbukukan ke
              penerima  program  subsidi  upah/gaji.  Kami  merencanakan  batch  pertama  2,5  juta,  mudah-
              mudahan 2,5 juta itu minimal per minggu sehingga dari 15,7 juta itu datanya bisa masuk pada
              akhir September 2020 nanti, " katanya.

              Sanksi Salah Data Penerima BLT Upah BPJS Ketenagakerjaan  Ida Fauziyah mengingatkan bahwa
              pemberi  kerja  dapat  menerima  sanksi  administratif  jika  melaporkan  dan  mendaftarkan  data
              karyawan tidak akurat kepada BPJS Ketenagakerjaan.

              Pemberi kerja bisa mendapat sanksi administratif berupa teguran, denda hingga penghentian
              pelayanan publik dan sanksi lain sesuai ketentuan yang berlaku, menurut ujar Menaker Ida.



                                                           338
   334   335   336   337   338   339   340   341   342   343   344